BONTANG – Ribuan peserta dari berbagai kalangan siap memeriahkan pawai obor menyambut bulan suci Ramadan di Kota Bontang. Kegiatan yang akan digelar Sabtu (22/2/2025) malam ini menjadi penutup rangkaian milad ke-35 Badan Koordinasi Dakwah Islam Bontang (BKDIB). Selain menjadi ajang syiar, pawai ini juga menawarkan pengalaman menarik dengan rute perjalanan yang melintasi ikon-ikon kota.
Ketua Panitia Pawai Obor BKDIB, Suryadi, menyebutkan antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hingga Jumat (21/2/2025), sekira 2.300 peserta telah terdaftar, dan diperkirakan jumlahnya akan bertambah hingga 2.500 orang.
Peserta berasal dari berbagai elemen, seperti pelajar, santri, mahasiswa, IRMA/IRLA, guru, majelis taklim, imam dan penjaga masjid, mubalig, komunitas, hingga masyarakat umum.
“Peserta diperkirakan mencapai 70-80 kafilah. Pendaftaran masih dibuka hingga Sabtu malam sebelum pawai dimulai,” ujar Suryadi saat dikonfirmasi.
Perjalanan Dimulai dari Masjid Agung Al Hijrah
Pawai akan diawali dengan salat magrib dan isya berjamaah di Masjid Agung Al Hijrah, Kelurahan Tanjung Laut. Setelah itu, peserta memulai perjalanan membawa obor yang menyala, melintasi Jalan Jenderal Sudirman sebagai salah satu jalur utama kota. Suasana di sepanjang jalan ini diperkirakan akan dipenuhi cahaya obor yang bergerak beriringan, menciptakan pemandangan yang memukau.
Selanjutnya, peserta berbelok ke Jalan Ahmad Yani, yang merupakan kawasan dengan berbagai fasilitas publik dan pusat aktivitas masyarakat. Di sepanjang perjalanan, para peserta dipersilakan menunjukkan kreativitas melalui yel-yel, formasi, dan kekompakan tim.
Finis di Halaman Kantor DPMPTSP
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang berakhir di Lapangan Parikesit (UMKM Center), tahun ini peserta akan finis di halaman Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru.
Di lokasi finis, panitia telah menyiapkan panggung kehormatan untuk menyambut para peserta. Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dijadwalkan hadir untuk melepas dan menyambut peserta yang mencapai garis akhir.
“Panggung kehormatan akan menjadi titik penilaian akhir. Selain menyambut peserta, juri juga akan menilai penampilan kafilah di titik ini,” jelas Suryadi.
Ajang Lomba dengan Hadiah Menarik
Pawai obor tahun ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga menjadi ajang perlombaan. Panitia telah menyiapkan trofi dan uang pembinaan untuk enam kafilah terbaik, yakni juara satu hingga tiga dan juara harapan satu hingga tiga.
Penilaian dilakukan berdasarkan kekompakan, kerapian, keindahan, kreativitas, keutuhan obor hingga garis finis, keharmonisan tim, kemeriahan yel-yel, keserasian kostum, serta ketertiban dan kesopanan selama pawai.
“Melalui pawai ini, kami berharap semangat masyarakat Bontang semakin membara dalam menyambut bulan suci Ramadan. Semoga seluruh peserta diberi kesehatan agar dapat menjalani ibadah dengan khidmat di bulan yang penuh berkah ini,” tutup Suryadi. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post