PRANALA.CO – Hari lahir Paguyuban Warga Kediri (PWK) Kota Bontang, Kalimantan Timur, jatuh pada 27 Maret 2021. Namun, karena pandemi Covid-19, perayaannya pun akan digelar sederhana, tidak seperti tahun sebelumnya meriah.
Kesenian tradisional khas Jawa Timur, seperti kuda lumping atau jaranan khususnya seni barongan yang menjadi tontonan masyarakat paling ditunggu juga absen tahun ini. Padahal, penampilan kesenian daerah melalui Parade Barong Nusantara sempat sukses digelar beberapa waktu lalu di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan, Ketua Umum PWK Bontang, Suyono saat ditemui pada rapat koordinasi rencana perayaan HUT ke-23 PWK. Kata Suyono, musababnya masih ketat perolehan izin pelaksanakan kegiatan yang bisa mengundang kerumunan warga. Meski penyebaran Covid-19 di Bontang sudah melandai.
“HUT ke-23 ini, kami tidak merayakan besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini nanti rencananya salawatan bersama MSB dan Majelis Taklim Mushola Ma’rifatullah Teluk Pandan,” katanya.
Selain itu, pada Sabtu, 27 Maret 2021 nanti PWK Bontang hanya akan menyuguhkan 23 tumpeng sebagai jamuan santapan. Berbeda pada perayaan 2019 lalu yang mampu menghadirkan hingga mencapai 221 tumpeng.
Lagi-lagi, Suyono menjelaskan jika situasi masih belum memadai untuk mengadakan kegiatan yang menarik animo masyarakat sangat banyak itu. Kondusifitas cukup menjadi landasan dasarnya. Dikarenakan, Seni Barongan pastinya akan mengundang partisipan warga Kediri yang berdomisili di Bontang dan sekitar maupun masyarakat luas ingin menyaksikan.
“Sebab, Kirab Barong pernah kami lakukan mulai dari Ramayana Bontang, Polsek Bontang Utara sampai menuju Lapangan Parikesit, Maret 2019 lalu. Tapi pada 2020 enggak dilaksanakan karena Covid-19,” tegasnya.
[win]
Discussion about this post