BONTANG – Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Bontang berinisial D (25) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Taman Husada Bontang.
Pihak Lapas menyatakan kematian korban disebabkan oleh penyakit, namun dugaan adanya unsur kekerasan muncul setelah beredar video kondisi jenazah dengan luka lebam di tubuhnya.
Kepala Lapas Kelas II Bontang, Suranto, membenarkan peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa D meninggal dunia karena sakit. “Ya, benar bahwa warga binaan kami meninggal dunia di RSUD Bontang,” ujarnya, Selasa (11/3/2025).
Ia mengungkapkan, berdasarkan keterangan dokter, korban didiagnosis menderita dyspnea, asidosis metabolik, aki dd cad, hepatitis nospes, dan jaundice sebelum akhirnya meninggal dunia.
Meski pihak Lapas menyebut korban meninggal karena sakit, muncul dugaan bahwa D mengalami kekerasan sebelum menghembuskan napas terakhir.
Hal ini mencuat setelah beredar rekaman video yang menunjukkan kondisi jenazah dengan luka lebam dan bengkak di beberapa bagian tubuh, termasuk kepala, punggung, dan kaki.
Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Hari Supranoto, menyatakan bahwa laporan awal menyebut korban memiliki riwayat penyakit asma. Namun, kepastian penyebab kematiannya belum dapat disimpulkan karena hasil visum luar tidak cukup memberikan kepastian.
“Saat ini keluarga korban masih menolak dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya. Mereka sudah membuat surat pernyataan penolakan bermaterai,” jelas AKP Hari.
Meski demikian, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kekerasan dalam kasus ini.
Kasus ini pun menjadi sorotan, terutama setelah beredarnya video kondisi jenazah korban yang memunculkan pertanyaan besar mengenai penyebab kematiannya. Pihak keluarga berharap ada transparansi dalam pengungkapan kasus ini demi keadilan bagi almarhum. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post