pranala.co – Inflasi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) periode Juli 2022 meningkat sebesar 0,73 persen (month to month/mtm) dibandingkan Juni lalu yakni sebesar 0,53 persen (mtm).
Jika secara tahunanan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan tercatat sebesar 5,73 persen (year on year/yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (4,94 persen-yoy) dan Kalimantan Timur (5,05 persen-yoy).
“Inflasi Balikpapan secara tahunan berada di atas rentang target inflasi tahun 2022 sebesar 3,0 persen ±1,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, R. Bambang Setyo Pambudi, dalam rilisnya, dikutip Rabu(3/8/2022).
Inflasi pada bulan laporan disebabkan kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil 0,21 persen (mtm).
Inflasi pada kelompok ini didorong kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit. Ini disebakan faktor cuaca tidak menentu di wilayah sentra produksi. Sehingga menyebabkan gagal panen dan terganggunya jumlah pasokan.
Kata Bambanb, inflasi juga didorong kelompok transportasi dengan andil 0,22 persen (mtm) seiring dengan kebijakan fuel surcharge dan adanya penyesuaian Tarif Batas Atas (TBA) di tengah tingginya permintaan pada masa libur sekolah.
Tak hanya itu, inflasi juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya yang didorong oleh naiknya harga pasir dan kayu balok seiring peningkatan permintaan masyarakat.
Di sisi lain, beberapa komoditas makanan alami deflasi. Antara lain; daging ayam ras, kangkung, minyak goreng, kacang panjang, dan sawi hijau di tengah pasokan yang masih memadai.
Bambang melanjutkan, ada beberap faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi. Diantaranya kenaikan tarif angkutan udara yang disebabkan kenaikan airport tax per 1 Agustus 2022.
Adapula faktor lain, potensi tingginya curah hujan di wilayah sentra produksi yang merupakan pemasok kebutuhan komoditas hortikultura Kota Balikpapan, serta potensi kelangkaan gas elpiji bersubsidi.
Dia pun memastikan, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi. Serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.
Selain itu dirinya juga mengimbau agar masyarakat berbelanja dengan bijak. Hal itu merupakan perwujudan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan penguatan koordinasi dengan kebijakan Pemerintah Daerah guna menjaga inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen ±1 persen. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post