PRANALA.CO, Bontang – Suasana di rumah sederhana di kawasan Kecamatan Bontang Selatan, mendadak penuh kesedihan. Seorang ayah berusia 62 tahun tak pernah menyangka bahwa putrinya yang masih belia, menjadi korban tindak kekerasan seksual oleh orang yang sudah lama mereka kenal. Tetangganya sendiri.
Hari itu, Selasa, 22 Oktober 2024, tim Rajawali dari Sat Reskrim Polres Bontang resmi menahan tersangka yang melakukan tindak kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Peristiwa ini baru terungkap usai sang Ayah menerima telepon dari pihak sekolah tempat buah hatinya menuntut ilmu. Salah satu sekolah pendidikan menengah pertama di Bontang. Dia diminta kehadirannya untuk membahas sesuatu yang terjadi pada anaknya.
Seketika itu, dunia sang Ayah seperti runtuh ketika mendengar kabar dari pihak sekolah bahwa putrinya telah menjadi korban perbuatan tercela oleh seseorang yang tak lain adalah tetangga mereka sendiri, berinisal M.
Menurut sang Ayah korban, Anaknya adalah gadis ceria dan tekun belajar. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa orang terdekat bisa melakukan perbuatan keji ini.
“Hati saya hancur. Kami percaya padanya sebagai tetangga dan teman. Kami tak pernah mengira,” ucapnya lirih saat mengenang kejadiannya.
Kejadian memilukan ini terjadi pada Minggu, 22 September 2024, sekria pukul 16.30 WITA, di rumah korban. Hari itu tak ada yang menduga bahwa peristiwa kelam akan meninggalkan bekas luka yang mendalam bagi keluarga ini.
Pihak kepolisian bergerak cepat setelah laporan diterima pada 17 Oktober 2024. Tak butuh waktu lama bagi tim untuk mengidentifikasi dan mengamankan tersangka di tempatnya bekerja.
Kapolres Bontang AKBP Alex F. L Tobing melalui Kasat Reskrim, Iptu Hari Supranoto, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan serius, terutama dalam menghadapi kasus yang menyangkut perlindungan anak.
Pihak sekolah, keluarga, dan kepolisian kini bahu-membahu memberikan dukungan moral kepada korban. “Proses pemulihan tentu membutuhkan waktu, namun perhatian dan cinta dari keluarga serta orang-orang sekitar menjadi semangat untuk korban untuk terus maju,” harapnya.
Kejadian ini menyisakan luka yang dalam bagi keluarga korban, namun mereka berharap bahwa proses hukum berjalan seadilnya. Iptu Hari Supranoto juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap keselamatan anak-anak, terutama di lingkungan terdekat. (*)
*) Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post