ANDI Faizal Sofyan Hasdam memegang tongkat komando partai Golkar Bontang, Selasa (4/8). Ia mengambil alih kursi tertinggi partai berlambang beringin dari Neni Moerniaeni.
Andi Faiz sapaan akrabnya terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar ke VII yang digelar di Hotel Sintuk Bontang, Kalimantan Timur.
Faiz mendapat 9 dukungan pengurus yang memiliki suara. Mulai dari pengurus tingkat Kecamatan, organisasi sayap, suara Ketua Demisioner dan pengurus ditingkat DPD I Kalimantan Timur (Kaltim).
“Ini kepercayaan seluruh kader Golkar,” katanya.
Pembentukan kepengurusan bakal segera dilakukan. Sebelum habis bulan Agustus kepengurusan mesti terbentuk. Mengingat pendaftaran Pilkada 2020 di KPU Bontang pada September mendatang.
“Wajib hukumnya menang Pilkada 2020. Neni-Joni menang. Kedua bagaimana konsolidasi partai dilakukan. Ketiga regenerasi,” katanya.
Selain pemilih akar rumput Golkar yang ada, dia juga akan menyasar ke pemilih-pemilih milenial. Menurutnya, ketua partai bukan hanya bertanggungjawab memenangkan Pilkada, namun juga memenangkan Golkar baik di provinsi hingga nasional.
“Kita bakal tambah kursi parlemen ke depan,” ujarnya.
Disinggung nama Neni Moerniaeni, Andi Faiz menyebut sosok ibu yang saat ini menjabat sebagai Walikota Bontang itu merupakan sosok sukses yang nyata bagi dirinya.
“Itu adalah sebuah keberhasilan yang nyata. Meraih Ketua DPRD 2 periode bukan hal yang muda dan itu harus dilanjutkan,” serunya.
Sementara, Neni Moerniaeni, mengingatkan para peserta Musda VII Golkar Bontang mencurahkan gagasan dan konsepnya. Tak lain sebagai bahan bakar partai berlambang beringin ini terus bergerak maju dan berkembang. Apalagi kalau bukan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya bersyukur Musda digelar sesuai dengan waktu yang ditetapkan dengan AD/ART,” ucapnya.
“Semua yang mengikuti Musda, bisa mengikuti dengan seksama. Sumbangsih pemikiran untuk jalankan roda organisasi partai,” sambungnya.
Ditambahkan Neni, pemimpin dan pengurus baru Golkar Bontang mesti segera beradaptasi dengan iklim politik yang memanas jelang Pilkada Bontang 2020.
“Harus sukses konsolidasi, sukses organisasi, sukses Pileg, dan Pilkada Bontang Desember mendatang,” ujar Neni disambut tepuk tangan.
Neni juga menyampaikan bagaimana seni berpolitik Golkar yang cemerlang dari masa ke masa. Bagaimana setiap kader mampu menghimpun ide, menciptakan gagasan untuk kemajuan Kota Bontang, Kalimantan Timur.
“Selalu berkarya untuk kemajuan kota, negara dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Neni mengatakan dominasi Golkar di Kota Bontang belum tergoyahkan. Kontestasi Pemilu Legislatif selalu dapat dimenangkan alias peraih suara terbanyak. (PARIWARA)
Discussion about this post