PRANALA.CO, Bontang – Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Hasdam mengatakan peringatan Hari Santri merupakan cerminan agama dapat berjalan selaras dengan nasionalisme. Ia memandang para santri tidak akan mempertentangkan kepentingan agama dan negara. Hari Santri akan jatuh pada 22 Oktober 2020 nanti.
Kata politisi muda ini penetapan Hari Santri didasari pada momen Deklarasi Resolusi Jihad yang dipimpin KH Hasyim Ashari. Dia berujar Deklarasi Resolusi Jihad menjadi satu rangkaian perjuangan Bangsa Indonesia. Dimulai dari Proklamasi 17 Agustus 1945, Deklarasi Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, dan Pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.
Ketika resolusi jihad diserukan oleh Rais Akbar NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, lanjutnya, seluruh ummat Islam, laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berada di radius 94 km dari Surabaya, wajib turun ke medan laga. Sedang umat Islam yang berada di luar radius 94 km, hukumnya fardu kifayah.
Menurutnya, KH Hasyim Asy’ari dalam resolusi jihad menanamkan sikap patriotisme dan mencetuskan sikap dan pandangan cinta Tanah Air sebagian dari iman, ‘hubbul wathan minal iman’.
“Hari Santri adalah suatu semangat di mana agama bisa bertemu dengan paham nasionalisme,” sebut Politisi Golkar dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).
Andi Faiz mengatakan, Bangsa Indonesia saat ini masih harus berperang. Bukan lagi melawan penjajah, tapi berjuang mengentaskan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Perjuangan itu, menurut dia, butuh semangat dan tekad besar dari para pemuda, termasuk santri.
Dia berharap dengan semangat Empat Pilar dan Hari Santri, apa yang menjadi pekerjaan besar bangsa Indonesia, antara lain melawan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan, bisa diselesaikan. Di sisi lain, ia merasa kecewa sebab bangsa ini justru lebih sibuk memperbincangkan masalah-masalah yang tidak produktif, seperti banyaknya hoaks.
“Untuk itu kita perlu merenungkan kembali apa tujuan kita bernegara,” ungkap Faiz.
[js|pariwara]
Discussion about this post