SAMARINDA – Sebanyak 7 rumah warga di permukiman padat penduduk di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dilaporkan terbakar akibat dugaan arus pendek listrik, Selasa (26/9/2023) pagi.
Meskipun tak ada korban jiwa insiden kebakaran ini, kobaran api yang membesar sempat menimbulkan kepanikan di kalangan warga Samarinda.
Kebakaran hebat ini melanda permukiman padat penduduk di kawasan Jalan RE Martadinata, Gang Mawar, dan Jalan Siti Aisyah, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, sekitar pukul 03.40 Wita.
Ketika api semakin membesar, warga sekitar berusaha menyelamatkan harta benda mereka dari jilatan si jago merah, sehingga suasana menjadi panik. Angin kencang dan material bangunan yang terbuat dari kayu mempercepat perluasan kebakaran dengan cepat.
Puluhan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, yang dibantu oleh para relawan, berupaya keras mengendalikan api. Mereka menerjunkan delapan unit mobil pemadam untuk mencegah api menyebar ke rumah-rumah lain.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Hendra, mengungkapkan bahwa kebakaran pertama kali terdeteksi oleh warga sekira pukul 03.40 Wita. Api berkobar dengan cepat dan menghanguskan sedikitnya tujuh rumah warga. Selain itu, satu rumah warga mengalami kerusakan ringan akibat peristiwa ini.
“Kejadian ini terjadi sekitar pukul 03.40 Wita di Jalan Siti Aisyah, menghanguskan sedikitnya tujuh rumah warga dan merusak satu rumah lainnya,” kata Hendra di lokasi kebakaran.
Dia juga menyatakan bahwa penanggulangan kebakaran di kawasan permukiman padat penduduk ini cukup sulit karena akses jalan menuju lokasi kebakaran sangat sempit.
“Kondisi sangat sulit, karena akses jalan yang sempit, dan jalan Siti Aisyah hanya dapat dilalui oleh tangki pemadam kecil,” tambahnya.
Berdasarkan data sementara dari Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, tujuh rumah warga yang terbakar terdiri dari dua rumah di RT 03 dan lima rumah di RT 05.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, sembilan keluarga dengan total 38 jiwa terpaksa harus kehilangan tempat tinggal mereka. (*)
Discussion about this post