Bontang, PRANALA.CO — Lapangan Tenis Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, pagi itu tidak seperti biasanya. Sejak Sabtu, 10 Mei 2025, suasana di sana sudah riuh. Suara sepatu beradu dengan permukaan lapangan, diselingi tawa dan sorak-sorai penonton. Bendera dari berbagai daerah berkibar. Semua menandakan satu hal: Bontang Open Pickleball Tournament 2025 resmi dimulai.
Tak kurang dari 695 atlet dari penjuru Kalimantan hingga Pulau Jawa dan Bali berkumpul di kota gas ini. Mereka datang dari Paser, Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), Sidrap (Sulawesi Selatan), Balikpapan, Surabaya, Bali, Kutai Kartanegara, hingga Kutai Timur.
Nama cabangnya memang masih terasa asing di telinga sebagian orang: pickleball. Tapi di Bontang, olahraga ini justru sudah tiga tahun berturut-turut punya turnamen tahunan yang bergengsi.
Siti Supiyati, mewakili Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang , dengan lugas melaporkan pembagian kategori yang cukup detail. Mulai dari U18 putra-putri, U19, U35, hingga U50 — baik tunggal maupun ganda campuran. Kategori U19 putra tercatat paling ramai, dengan 125 peserta.
“Turnamen ini sepenuhnya didukung Pemkot Bontang lewat APBD 2025,” ujar Supiyati.
Bagi Muhammad Irfan, Ketua Indonesia Pickleball Federation (IPF) Bontang, turnamen ini lebih dari sekadar kompetisi. Ini ajang pencarian bakat — mencari anak-anak Bontang yang kelak akan berlaga di tingkat nasional.
“Kami berharap 2026 Bontang sudah punya lapangan pickleball sendiri,” kata Irfan, yang sehari-hari juga anggota Komisi A DPRD Bontang.
Turnamen ini dibuka langsung Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, atau yang lebih akrab disapa AH. Di hadapan ratusan peserta, AH menegaskan komitmen Pemkot untuk terus memajukan olahraga — tak sekadar membina fisik, tetapi juga kesehatan mental.
“Olahraga bukan cuma soal keringat. Tapi juga suasana hati yang bahagia dan pengurangan stres,” ujar AH, membacakan sambutan Wali Kota Bontang.
Pickleball, lanjut AH, adalah olahraga yang unik: semua orang bisa ikut. Tidak pandang usia, tidak pandang latar belakang.
“Saya berharap dari turnamen ini lahir bibit unggul yang bisa membawa nama Bontang ke kancah nasional, bahkan internasional,” tambahnya.
Dan seperti biasa, pesan terakhirnya tegas namun penuh kehangatan: “Junjung sportivitas. Tunjukkan kemampuan terbaik, tapi jangan lupa jalin persaudaraan.”
Turnamen ini akan berlangsung hingga 13 Mei 2025. Tapi bagi Bontang, geliat dan semangat yang dibawa ratusan atlet ini akan jauh melampaui empat hari pertandingan. Karena dari sinilah, mimpi besar tentang olahraga yang membumi — dan berprestasi — mulai dipupuk. [BAMS]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Tidak ada komentar