pranala.co – Pembangunan terowongan di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) telah memasuki tahap perencanaan. Terowongan tersebut rencananya akan dibangun untuk menghubungkan Jalan Kakap dan Jalan Sultan Alimudin, Kecamatan Samarinda Ilir.
Untuk memuluskan rencana pembangunan terowongan, Koramil 02/Sungai Pinang Kelurahan Sungai Dama bersama Lurah dan Bhabinkamtibmas memberikan penjelasan dan sosialisasi kepada warga setempat, Senin 23 Mei 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Babinsa Koramil 02/Sungai Pinang Kelurahan Sungai Dama, Kopka Azmiadi bersama Lurah dan Bhabinkamtibmas juga melasanakan pendataan awal rumah warga yang tanahnya akan digunakan sebagai jalan tembus.
Tiga pilar Kelurahan Sungai Dama juga mensosialisasikan kepada warga Jalan Kakap RT 07 dan 19 Kecamatan Samarinda Ilir terkait pembangunan terowongan/ Jalan tembus.
Babinsa Kelurahan Sungai Dama Kopka Azmiadi menyatakan pihaknya turut membantu pendataan kepada warga juga memberikan pengertian kepada warga akan manfaat jalan tembus/terowongan yang akan dibangun oleh Pemkot Samarinda.
Jalan terowongan tersebut bertujuan untuk memecah kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata, Sungai Dama. Panjang jalan terowongan Sungai Dama Samarinda ini akan mencapai 360 meter. “Terowongan ini juga sekaligus mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di kawasan Gunung Manggah,” ujar Kopka Azmiadi melalui keterangan tertulis.
Pada megaproyek tersebut, menggunakan skema pembiayaan tahun jamak (multiyears contract). Selanjutnya, 2022, proyek itu akan memasuki tahap lelang pekerjaan fisik. Sedangkan rencana fisik terowongan, memiliki spesifikasi 710 meter, dengan perincian dari titik masuk jalur masuk (non-tunnel) 115 meter, terowongan pertama 260 meter. Terdapat area terbuka (open cut) sepanjang 60 meter, terowongan kedua 120 meter, dan jalur keluar (non-tunnel) sepanjang 115 meter.
Semua kajian sudah dilakukan termasuk history kebencanaan di sana, yang pasti pada area radius 50 meter kiri-kanan, serta bagian atas terowongan akan disterilkan dari bangunan, dan akan diubah menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Jalur terowongan akan dibuat satu jalur. Titik masuknya dari Jalan Sultan Alimuddin menuju Jalan Kakap. Sedangkan untuk detail engineering design (DED) juga akan mulai dikerjakan awal 2022 mendatang. Total kebutuhan sekitar Rp 30 miliar, tahun depan dianggarkan Rp 10 miliar. Dikerjakan bertahap.
[JIE/KS]
Discussion about this post