Waspada! Hujan Lebat dan Banjir Siap Hantam Kaltim Awal Mei

Suriadi Said
2 Mei 2025 16:03
Kaltim 0
2 menit membaca

Samarinda, PRANALA.CO — Awan gelap akan sering berkunjung ke langit Kalimantan Timur (Kaltim) dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Samarinda telah memberi peringatan: sebagian besar wilayah Kaltim diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sepanjang 1 hingga 10 Mei 2025.

Riza Arian Noor, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto Samarinda, dalam keterangan resminya Jumat (2/5/2025), mengatakan bahwa peluang turunnya hujan menengah, yaitu di kisaran 50–150 milimeter, mencapai 80 hingga 90 persen. Sementara itu, hujan dengan kategori tinggi, antara 150–300 milimeter, berpotensi turun di sebagian wilayah Kaltim bagian barat, dengan peluang sekitar 50 persen.

“Semua pihak perlu waspada. Dampak hujan lebat bukan hanya genangan biasa, tapi juga potensi banjir, sungai meluap, jalan licin, hingga tanah longsor,” kata Riza dengan nada mengingatkan.

Bukan hanya air yang patut diwaspadai. Menurut Riza, hujan deras kali ini bisa datang bersisian dengan petir dan angin kencang. Risiko pohon tumbang pun mengintai, terutama di kawasan padat pohon dan pemukiman.

Jika merujuk pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian I Mei, sebagian besar wilayah Kaltim diproyeksikan mengalami curah hujan kategori menengah. Namun, ada pengecualian. Sebagian kecil Kabupaten Berau bagian barat dan Kabupaten Kutai Timur bagian barat diprakirakan bakal kebagian hujan kategori tinggi.

Dari sisi sifat hujan, wilayah Kaltim bagian selatan diperkirakan akan mengalami hujan dengan kategori normal (85–115 persen). Sedangkan di bagian utara, hujan berpotensi lebih deras dari biasanya, dengan sifat hujan kategori atas normal (116–200 persen).

Ada juga wilayah yang justru diprakirakan lebih kering.

“Sebagian Kota Samarinda bagian utara, Balikpapan, Penajam Paser Utara bagian utara, Paser bagian utara dan selatan, serta Kutai Barat bagian utara dan selatan diprakirakan memiliki sifat hujan kategori bawah normal (50–84 persen),” jelas Riza.

Dalam pantauan BMKG pada dasarian III April lalu, Kaltim memang sempat mengalami selang waktu tanpa hujan, meski singkat. Durasi hari tanpa hujan terpanjang tercatat di Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, yang mencapai lima hari.

Kini, setelah jeda kering singkat, awan kembali datang membawa pesan agar warga bersiap. “Kami imbau masyarakat memperhatikan informasi cuaca secara berkala dan tidak lengah,” pungkas Riza. (*)

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *