BALIKPAPAN – Penggunaan alat pendeteksi Covid-19, GeNose C19 sedang diujicobakan secara acak penumpang di Pelabuhan Feri Kariangau dan Terminal Batu Ampar, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (16/4/2021).
Kepala Dinkes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty di Balikpapan menuturkan, untuk penumpang feri dari Balikpapan menuju Pelabuhan Feri Penajam dipilih secara acak. Bagi yang positif GeNose, maka diharuskan menjalani ‘test rapid’ (tes cepat) antigen di Puskesmas Kariangau.
Ia mengatakan penumpang yang menjalani uji coba tersebut dengan hasilnya ada tanda-tanda positif tertular virus akan tertunda keberangkatannya, sedangkan bila positif juga setelah diuji dengan tes cepat harus segera masuk karantina.
Petugas yang mengoperasikan GeNose C19 di pelabuhan feri setempat dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Balikpapan.
Satgas juga menyediakan perangkat uji cepat antigen cadangan, khususnya di Puskesmas Karingau, untuk mengantisipasi jika ada penumpang yang dirujuk dari KKP karena positif COVID-19 berdasarkan pengecekan melalui GeNose C19.
Selain KKP di Pelabuhan Ferry Kariangau, katanya, GeNose C19 juga dipakai di RS Restu Ibu dan PAM Klinik di Balikpapan Super Blok (BSB).
“Untuk GeNose di Balikpapan yang telah melaporkan resmi kepada Dinas Kesehatan adalah Rumah Sakit Restu Ibu, itu sudah tersedia. Kalau PAM Klinik di BSB dikabarkan juga akan mengadakan tetapi belum melapor ke kami, baru informasi awal,” kata dia.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan belum bisa menerapkan GeNose C19 untuk fasilitas publik di daerah itu karena Kementerian Kesehatan belum menerbitkan ketentuan mengenai alat tersebut.
“Karena hal itu juga yang terdeteksi positif di Pelabuhan Feri Kariangau atau di Terminal Batu Ampar masih harus menjalani ‘rapid test’ antigen untuk memastikan,” katanya.
Pelabuhan Feri Kariangau pintu gerbang Balikpapan dari selatan. Ribuan orang melewati pelabuhan ini setiap hari. **
Discussion about this post