Terowongan Samarinda Longsor, Wali Kota: Badan Terowongan Aman, Penahan Masih Sementara

Suriadi Said
13 Mei 2025 21:26
2 menit membaca

SAMARINDA, Pranala.co — Hujan deras sejak dini hari mengguyur Kota Samarinda pada Senin (12/5/2025). Air turun tanpa jeda, seperti lupa caranya berhenti. Akibatnya, longsor pun terjadi—tepat di area inlet atau pintu masuk terowongan mega proyek yang sedang dibanggakan warga kota.

Videonya cepat sekali menyebar. Warganet bereaksi seperti biasa: cemas, marah, lalu curiga. Mereka mempertanyakan kualitas proyek yang belum rampung sepenuhnya, tapi sudah longsor.

Namun Wali Kota Samarinda, Andi Harun, langsung angkat bicara.

“Struktur utama badan terowongan aman,” tegasnya, Selasa (13/5/2025), sehari setelah kejadian.

Menurutnya, longsor hanya terjadi di bagian luar—tepatnya di area inlet yang memang masih menggunakan dinding penahan sementara.

Bagian dalam terowongan, kata Andi Harun, sudah rampung secara prinsip. Tidak ada retak. Tidak ada kerusakan. Bahkan bisa dicek langsung ke lapangan. Yang perlu diperkuat hanyalah dinding inlet dan outlet—bagian mulut terowongan yang masih dalam proses lelang pengerjaan.

“Enggak molor,” ujarnya, menjawab keraguan soal progres proyek.

Sebab penguatan inlet dan outlet itu, jelasnya, sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Proses lelangnya sedang berjalan. Jadi, menurutnya, tidak ada keterlambatan.

Dalam rilis resmi Pemerintah Kota Samarinda, dijelaskan bahwa penyebab longsor bukan karena kesalahan konstruksi. Melainkan pergerakan lereng yang dipicu hujan berintensitas tinggi.

Tim geoteknik menyebut ada timbunan material longsoran lama—yang dalam bahasa teknis disebut talus deposit—berada di luar jalur Right of Way (ROW). Tanah jenis ini memang rawan bergerak, apalagi saat diguyur hujan terus-menerus.

Investigasi geologi sebenarnya sudah dilakukan sejak Februari 2025. Tapi seperti biasa, alam kadang punya rencana sendiri.

Kini, setelah longsor itu terjadi, langkah-langkah cepat pun disiapkan. Tim teknis akan melakukan pemetaan ulang, pembersihan material longsoran, serta memperkuat dinding dengan metode shotcrete (semen semprot) dan rock bolt (baut batu) untuk menstabilkan lereng.

Andi Harun menegaskan, proyek ini tetap berjalan sesuai target. Badan terowongan sudah selesai. Yang tersisa hanyalah memperkuat bagian mulutnya—seperti rumah yang sudah jadi, tapi pagar halamannya belum dibangun. [DIAS]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *