PRANALA.CO, Bontang – Pagi itu, angin laut yang lembut menyapa warga pesisir Tanjung Laut Indah. Di tengah kesibukan nelayan yang bersiap melaut, terlihat sekelompok personel Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Bontang menyambangi rumah-rumah di pesisir. Mereka datang bukan hanya untuk patroli, tetapi juga untuk mendengarkan cerita, keluhan, dan kebutuhan masyarakat yang hidup berdampingan dengan laut.
“Sambang masyarakat pesisir adalah rutinitas kami. Tapi, lebih dari sekadar kewajiban, ini adalah cara kami membangun kedekatan dan kepercayaan dengan warga,” ujar Kasat Polairud Polres Bontang, AKP Khairul Umam, di sela-sela kegiatan, Sabtu (11/1/2025).
Pendekatan ini bukan sekadar formalitas. Di sepanjang pesisir Tanjung Laut Indah, kehadiran Sat Polairud terasa seperti kedatangan keluarga yang pulang berkunjung. Personel polisi tak segan duduk bersila di teras rumah warga, berbincang tentang cuaca, hasil tangkapan, hingga permasalahan yang dihadapi nelayan.
Dalam pertemuan itu, Sat Polairud memberikan imbauan tentang pentingnya menjaga keamanan laut. Nelayan diingatkan untuk mematuhi aturan pelayaran dan tidak melakukan praktik penangkapan ikan yang merusak ekosistem, seperti menggunakan bahan peledak atau racun.
Selain itu, warga pesisir juga diberi edukasi tentang keselamatan saat melaut. Penggunaan jaket pelampung dan alat komunikasi darurat menjadi perhatian utama. Sat Polairud ingin memastikan bahwa setiap nelayan memiliki kesiapan yang cukup sebelum berlayar agar risiko di laut dapat diminimalisir.
“Kami ingin mereka selalu mengutamakan keselamatan. Laut adalah bagian dari kehidupan mereka, tetapi laut juga memiliki risiko yang harus mereka pahami,” jelas AKP Khairul.
Pendekatan humanis yang dilakukan Sat Polairud ini membuahkan hasil. Warga merasa lebih dekat dengan aparat kepolisian yang hadir bukan hanya untuk mengawasi, tetapi juga memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.
Kegiatan sambang ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Sat Polairud mengingatkan bahwa ekosistem laut harus dijaga demi keberlangsungan hidup nelayan dan generasi mendatang.
“Laut adalah warisan yang harus kita jaga bersama. Kami berharap warga semakin peduli dan tidak melakukan aktivitas yang merusak lingkungan laut,” kata AKP Khairul.
Di akhir kunjungan, Sat Polairud memastikan bahwa warga pesisir Tanjung Laut Indah merasa diperhatikan dan didengarkan. Senyum dan jabat tangan hangat menutup pertemuan itu.
Kehadiran polisi di pesisir bukan hanya tentang menjaga keamanan, tetapi juga membangun hubungan manusiawi. Mereka hadir sebagai sahabat yang siap mendengarkan, membantu, dan memastikan warga pesisir menjalani hidup dengan lebih tenang dan aman. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post