PRANALA.CO, Bontang – Seorang remaja berusia 15 tahun inisial NKH ditemukan tewas dengan cara gantung diri di rumahnya di Jalan KS Tubun, Kota Bontang Kamis 2 Januari 2025 malam. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya akibat permasalahan asmara.
Kapolres Bontang, AKBP Alex F. L Tobing melalui Kapolsek Bontang Utara, Iptu Lukito bilang penemuan jenazah pertama kali dilaporkan ayah korban. Sekira pukul 21.30 WITA, ayah korban yang baru pulang dari pengajian, mendapati rumah dalam kondisi terkunci dan tidak ada respons dari dalam. Merasa curiga, ia mencongkel jendela dan menemukan anaknya telah tergantung di belakang rumah dengan seutas tali biru.
“Orangtua korban langsung menurunkan korban dan membawanya ke RS Amalia dengan harapan masih bisa diselamatkan. Namun, berdasarkan pemeriksaan dokter, korban dinyatakan sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit,” jelas IPTU Lukito.
Berdasarkan keterangan dari saksi-saksi, termasuk mantan kekasih korban, peristiwa ini diduga kuat dipicu masalah percintaan. Dia mengungkapkan bahwa sehari sebelumnya, ia meminta putus dari korban. Namun, korban menolak permintaan tersebut dan berusaha mempertahankan hubungan mereka.
Pada hari kejadian, korban kembali dihubungi sang mantan pacar melalui panggilan video. Dalam percakapan tersebut, korban menunjukkan tindakan yang mengarah pada bunuh diri.
“Korban menghubungi saksi melalui video call dengan durasi sekitar 31 detik. Dalam panggilan itu, saksi melihat korban memasukkan kepalanya ke dalam tali gantungan,” terang IPTU Lukito.
Pihak kepolisian pun telah melakukan sejumlah langkah dalam penanganan kasus ini, termasuk mendatangi lokasi kejadian, memeriksa saksi-saksi, serta melakukan visum di RS Amalia.
“Dari hasil visum dokter, korban diperkirakan meninggal dunia 1 hingga 2 jam sebelum tiba di rumah sakit,” ungkapnya.
Meski pihak keluarga tidak mempermasalahkan kejadian ini dan telah membuat surat pernyataan, polisi tetap melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan tidak ada indikasi tindak pidana lain.
Polisi berharap masyarakat lebih waspada terhadap persoalan yang dapat memengaruhi kesehatan mental, terutama di kalangan remaja. “Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan akan memberikan laporan lanjutan jika ada perkembangan baru,” pungkas IPTU Lukito. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post