Pranala.co, SANGATTA – Proyek kolam renang di SMK Negeri 2 Sangatta Utara (SMKN 2), atau lebih dikenal sebagai SMK Pelayaran Kutai Timur (Kutim), hingga kini belum rampung. Padahal, target penyelesaian seharusnya sudah lewat.
Anggaran besar digelontorkan. Total Rp9 miliar dari APBD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun anggaran 2024 dikucurkan untuk pembangunan kolam renang tersebut.
Namun sayang, hingga pertengahan 2025, kolam itu belum bisa digunakan.
Proyek fisik ini dikerjakan CV Kalembo Ade Mautama, sebuah perusahaan asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Sesuai dokumen Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), durasi kontrak pembangunan adalah satu tahun. Harusnya selesai akhir 2024.
Namun realisasi di lapangan jauh dari harapan. Proyek sempat diperpanjang hingga 25 Mei 2025. Tapi, hingga kini kolam belum bisa difungsikan.
Kepala SMKN 2 Sangatta Utara, Puji Astuti Rahayu Effendi, mengaku pasrah.
Ia menyebut kolam renang sangat dibutuhkan untuk mendukung kurikulum pelajaran berenang, yang wajib bagi siswa SMK Pelayaran.
“Karena belum selesai, anak-anak kami bawa latihan ke kolam di luar sekolah. Selama ini kami menyewa kolam di Swarga Bara dan Hotel Victoria,” ujar Puji saat ditemui di Sangatta.
Situasi ini semakin pelik karena proyek sempat tersendat akibat konflik antar rekanan.
CV Kalembo Ade Mautama disebut berselisih dengan penyedia material, Toko Berlian Jaya Abadi, terkait pembayaran bahan bangunan.
Dampaknya dirasakan langsung pihak sekolah. Fasilitas tak kunjung rampung. Harapan siswa untuk belajar di kolam milik sekolah sendiri pun terpaksa ditunda.
“Saya sedih. Tapi kami tidak punya kuasa. Kami ini hanya penerima manfaat. Yang memberi sedang bermasalah di sana,” ucap Puji lirih.
[HAF]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Tidak ada komentar