BMKG Stasiun Balikpapan mengeluarkan peringatan untuk warga pesisir. Waspada air pasang laut sekitar 2,3 sampai 2,7 meter.
Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Erika Mardiyanti mengatakan, peringatan dini tersebut diperkirakan terjadi antara periode 11-20 April 2023.
“Di Perairan Balikpapan, prakiraan pasang tertinggi terjadi pada 11 dan 20 April 2023 dengan ketinggian 2,6 meter pada pukul 06.00-09.00 Wita,” ujarnya, dikutip Selasa,(11/4/2023).
Pihaknya mengingatkan kepada warga yang beraktivitas di pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, termasuk keberadaan tambak perikanan untuk mewaspadai gelombang pasang. Air pasang laut tersebut juga terdampak ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Erika mengingatkan pemilik tambak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Sepaku, Penajam, hingga Babulu untuk waspada.
Sementara itu, prakiraan pasang terjadi Muara Sungai Berau di Kabupaten Berau pada 11 April 2023. Ketinggian pasang diperkirakan 2,7 meter pada pukul 11.00 WITA.
Prakiraan surut terendah setinggi 0,1 meter pada 20 April 2023 pukul 14.00 dan 15.00 Wita. Selain itu, prakiraan pasang tertinggi di Pulau Nubi (Muara Sungai Mahakam) terjadi Tanggal 20 April 2023 dengan ketinggian 2,6 meter pada pukul 06.00 WITA.
Surut terendah diperkirakan setinggi 0,3 meter pada 11, 19, dan 20 April 2023 pukul 02.00, 12.00, 13.00, dan 24.00 WITA.
Selanjutnya, prakiraan pasang terjadi di Teluk Sangkulirang dengan titik tertinggi pada 11 April mencapai 2,3 meter pada pukul 08.00 dan 09.00 WITA. Surut terendah terjadi sekitar 0,4 meter pada 11 dan 20 April 2023 pukul 02.00, 12.00, dan 24.00 WITA.
Dia juga menyampaikan, gelombang tinggi di Perairan Balikpapan, Samarinda-Bontang, dan Perairan Kalimantan Utara diprakirakan kategori tenang antara 0,0 – 0,5 meter. Pun demikian, masyarakat tetap diminta untuk mewaspadai cuaca buruk karena dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang.
“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, angin kencang, termasuk dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin,” kata Erika. (*)
Discussion about this post