pranala.co – Hari kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tahun ini, masih tak bisa dirayakan secara meriah. Pasalnya kegiatan euforia 17-an masih belum boleh dilaksanakan. Kendati demikian, upacara pengibaran bendera akan menggunakan formasi lengkap.
Euforia 17-an dimaksud yakni seni drama tari (Sendratari) kolosal mengenai perjalanan perjuangan pahlawan hingga merdeka, kegiatan perlombaan, dan juga renungan.
Kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang, Bambang Cipto Mulyono, sebelum pandemi hal itu biasanya rutin dilakukan di Bontang, Kalimantan Timur. Mulai dari lingkup RT hingga kecamatan, ramai-ramai memeriahkan kegiatan itu.
Namun kondisi Covid-19 di Kota Taman masih tinggi, membuat pemerintah harus menunda semarak itu. “Jadi agenda-agenda itu kita tiadakan,” ujarnya saat ditemui usai peninjauan lapangan Lang-Lang, Jumat (6/8).
Kendati demikian, Paskibraka tahun ini akan menggunakan formasi lengkap. Seperti yang tertuang dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor: 003.1/4212/3J perihal pedoman peringatan HUT ke-76. Berbeda di awal pagebluk Covid-19 yang hanya menggunakan pasukan delapan.
“Kita memakai formasi 8, 17, 45. Sedangkan upacara on the road-nya dilakukan oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI) tahun 2019,” jelasnya.
Selain itu seremonial khusus pengukungan anggota paskibraka yang akan bertugas 17 Agustus mendatang, juga tetap akan dilaksanakan.
“Tetapi tempatnya dialihkan ke Hotel Grand Mutiara (eks wisma atlet), kalau dulu di 3 Dimensi,” tandasnya. (*)
Discussion about this post