JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) kembali berinovasi dengan memperkenalkan lomba Seni Kaligrafi Digital yang menjadi bagian dari Musabaqah Tilawatil Qur’an atau MTQ Nasional 2024 di Kalimantan Timur. Lomba ini merupakan salah satu terobosan baru yang pertama kali akan diperlombakan di ajang MTQ Nasional.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, menyampaikan bahwa Seni Kaligrafi Digital diharapkan dapat memberikan dampak positif khususnya bagi generasi muda.
“Kami berharap dengan adanya lomba ini, generasi muda lebih termotivasi untuk mencintai Alquran melalui kreativitas berbasis digital,” ujar Zayadi dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Berbeda dengan cabang kaligrafi lainnya seperti naskah Al-Qur’an, mushaf, dekorasi, dan kontemporer yang masih menggunakan metode manual, lomba Seni Kaligrafi Digital sepenuhnya berbasis teknologi. Zayadi menjelaskan bahwa seluruh proses pengerjaan kaligrafi digital dilakukan menggunakan perangkat komputer, iPad, dan perangkat digital lainnya.
“Dengan lomba berbasis digital ini, diharapkan anak muda lebih tertarik dan terlibat dalam kegiatan MTQ,” tambah Zayadi.
Dalam penilaiannya, dewan hakim akan menilai tiga aspek penting: keahlian dalam kaligrafi, komposisi seni rupa, dan penguasaan teknologi informasi (IT). Peserta harus melalui seleksi ketat mulai dari tingkat desa, kabupaten, provinsi, hingga nasional. Selain itu, setiap peserta harus melampirkan sertifikat pemenang di tingkat provinsi untuk dapat berlaga di ajang nasional.
Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Alquran dan Alhadist, Rijal Ahmad Rangkuty, menambahkan bahwa lomba ini telah diatur dalam petunjuk teknis (Juknis) yang dirilis pada November 2023. Meski merupakan cabang baru, regulasi lomba ini tetap ketat dengan integrasi data peserta menggunakan sistem kependudukan Ditjen Dukcapil untuk memastikan validitas peserta.
Kendati menarik perhatian, lomba Seni Kaligrafi Digital ini masih bersifat ekshibisi dan tidak mempengaruhi penentuan juara umum di MTQ Nasional 2024. “Lomba ini fokus pada pengembangan kreativitas peserta, tanpa menambah poin untuk juara umum,” jelas Rijal.
Konferensi pers ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Kemenag, termasuk Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Akhmad Fauzin.
Dengan adanya lomba Seni Kaligrafi Digital ini, diharapkan lebih banyak generasi muda yang tertarik terlibat dalam kegiatan MTQ, sekaligus mencintai Alquran melalui cara yang kreatif dan inovatif. MTQ Nasional 2024 di Kalimantan Timur siap menjadi ajang yang lebih berwarna dengan hadirnya lomba berbasis teknologi ini. (*)
Discussion about this post