PRANALA.CO, Bontang – Di pagi yang tenang, suasana di Pelabuhan Pembantu PPI Ujung Prakla, Berbas Pantai, Bontang Selatan, dipenuhi dengan kegiatan nelayan yang bersiap untuk melaut. Namun, Senin (9/12/2024) itu, suasana sedikit berbeda. Kehadiran personel Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Bontang menambah warna tersendiri bagi aktivitas masyarakat pesisir.
Dengan langkah sigap, para anggota Sat Polairud melaksanakan program rutin bertajuk “Cooling System.” Giat ini bukan sekadar patroli biasa, melainkan wujud pendekatan humanis yang bertujuan menciptakan rasa aman dan nyaman di kalangan nelayan. Mereka mendekati nelayan yang sibuk di atas kapal atau beraktivitas di sekitar pelabuhan, menyampaikan pesan-pesan penting terkait keamanan dan keselamatan.
“Kami hadir untuk mendengar dan membantu,” ujar AKP Khairul Umam, Kasat Polairud Polres Bontang.
Pendekatan ini dilakukan dengan metode sambang langsung kepada para nelayan. Dalam kesempatan itu, personel Sat Polairud menyampaikan imbauan tentang keselamatan berlayar, termasuk pentingnya mematuhi aturan pelayaran, membawa peralatan keselamatan, serta menjaga kelestarian lingkungan laut.
Lebih dari itu, dialog menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Dengan berdiskusi santai, para nelayan diberikan ruang untuk menyampaikan keluhan. Seperti kekhawatiran akan tindak pencurian ikan (illegal fishing), ancaman pelanggaran wilayah laut, hingga isu penyelundupan barang ilegal.
Bagi Suhar (25), seorang nelayan setempat, kegiatan ini memberikan arti besar. Kehadiran polisi di pelabuhan seperti ini membuat dirinya lebih tenang. “Kami jadi lebih paham tentang pentingnya keselamatan di laut,” ungkapnya sembari memeriksa jaring di atas kapalnya.
Rasa aman yang ditimbulkan dari kehadiran aparat bukan hanya meringankan beban pikiran, tetapi juga memotivasi mereka untuk lebih waspada dan tertib.
Suhar bukan satu-satunya yang merasakan dampaknya. Banyak nelayan lain mengungkapkan hal serupa, menyebut bahwa dialog yang dilakukan pihak kepolisian membantu menjembatani komunikasi antara masyarakat pesisir dan penegak hukum. “Kami merasa lebih diperhatikan,” tambahnya.
Giat Cooling System ini juga memiliki dimensi lain yang tak kalah penting: pencegahan dini terhadap gangguan keamanan. Potensi seperti illegal fishing, pelanggaran wilayah laut, hingga upaya penyelundupan menjadi perhatian utama.
Dengan membangun komunikasi yang erat, Sat Polairud berharap dapat mendeteksi potensi masalah lebih awal, sehingga tindakan preventif dapat dilakukan secara efektif.
Program Cooling System bukanlah giat sesaat. Sat Polairud Polres Bontang berkomitmen untuk menjadikannya kegiatan rutin. Pendekatan ini diyakini mampu membangun hubungan yang harmonis antara aparat keamanan dan masyarakat pesisir, menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polres Bontang.
“Kami berharap kegiatan ini terus berlangsung, karena manfaatnya sangat besar bagi kami nelayan,” kata Suhar menutup pembicaraan. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post