PULUHAN pencari kerja (Pencaker) terlihat duduk di kursi ruang tunggu kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bontang, Jalan Awang Long kawasan Auditorium 3D, Kota Bontang, dua hari lalu.
Mereka dari berbagai usia sengaja datang untuk melihat pengumuman lowongan pekerjaan yang ditempel di tempat khusus.
Aktivitas tersebut hampir terlihat setiap hari dilakukan para pencaker di kawasan tersebut. Hal itu mereka lakukan demi mendapatkan sedikit informasi pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan industri tersebut.
Rudi Nandara (22) salah satunya. Pria berdomisili di kompleks perumahan BTN itu mengaku hampir tiap pekan menyempatkan diri melihat papan pengumuman di Kantor Disnaker. Harapannya ada perusahaan yang membuka lowongan kerja sesuai dengan jurusannya. Sastra Inggris.
“Sering Mas. Kalau seminggu itu adalah sekali, dua kali ke sini buat lihat pengumuman. Tapi sudah 3 minggu nihil Mas. Enggak ada lowongan sesuai jurusan saya,” katanya.
Memang, kata Rudi. Ada beberapa lowongan kerja yang tersedia. Namun, sayangnya tidak sesuai jurusan kuliahnya. Adanya rata-rata di dunia perbankan atau lembaga keuangan. Itupun jumlah kebutuhannya terbatas. Paling banyak 10 orang saja.
“Ada sih lowongan tapi ya itu Mas, lowongan marketing di koperasi atau jadi sales,” kata pria alumni universitas swasta di Bandung ini.
Rudi, hanyalah satu diantara ratusan pencaker di Bontang mengalami nasib serupa. Menanggapi itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Bontang Ahmad Aznem menjelaskan jika sejatinya, persaingan pencaker memang ketat. Apalagi jika ijazah dan pengalaman pencaker tak sesuai keinginan perusahaan.
Aznem menyarankan bagi para lulusan SMA ataupun SMK yang ingin berkuliah sebaiknya mengambil jurusan teknik. Sebab, jurusan tersebut dianggap paling cocok dengan industri yang ada di Bontang.
Selain itu, melihat dari penempatan tenaga kerja. Selama ini, sarjana teknik paling banyak mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan yang ada di Bontang. “Selama ini jurusan tehnik paling banyak dibutuhkan, sebaiknya calon tenaga kerja mengambil jurusan itu supaya memiliki skill yang dibutuhkan di perusahaan,” ujar Aznem.
Lanjut Aznem, jurusan ekonomi juga memiliki potensi cukup besar bagi kebutuhan tenaga kerja di Bontang. Jurusan ekonomi cocok dengan Bontang, seiring banyaknya perusahaan. Namun jika telat ditempatkan, penerimaan jurusan tersebut terbilang cukup lama. Sebab, harus menunggu tenaga kerja sebelumnya pensiun baru bisa berkesempatan bekerja.
“Mayoritas jurusan ekonomi bertahan cukup lama, karena mereka karyawan organik di perusahaan,” jelasnya. (*)
Pewarta: Syafril/Paradase
Discussion about this post