pranala.co – Kantong parkir antrean pembelian bahan bakar bersubsidi di Kota Bontang, Kalimantan Timur akan ditentukan hari ini, Kamis (23/2/2023).
Kabag Perekonomian dan SDA Setda Bontang, Moch Arif Rochman menerangkan pihaknya telah mengundang sejumlah instansi untuk hadir membahas zona antrean SPBU. Mulai dari Dinas Perhubungan (Dishub), kepolisian, camat, lurah, hingga pemilik SPBU di Kota Bontang.
“Benar kami akan bahas pagi ini,” terang Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Bontang, Moch Arif Rochman.
Nantinya pihaknya akan mempertimbangkan setiap masukan yang masuk. Sehingga keputusan yang diambil merupakan langkah yang terbaik. Dalam mengatasi permasalahan antrean penyaluran BBM bersubsidi.
“Aspek pengawasan ini juga akan menjadi sasaran kami mengingat titik awal jauh dari lokasi SPBU,” sebutnya.
Termasuk evaluasi penggunaan fuel card. Dari Dishub meminta kendaraan bermuatan besar diwajibkan ketinggian bak di angka 70 sentimeter. Sesuai ketentuan uji kir. Masalahnya kebanyakan dump truk ketinggian baknya mencapai 80 sentimeter.
“Itu yang juga menjadi syarat penerima fuel card. Tetapi masih ada yang belum dipotong baknya,” urainya.
Pemindahan kantong parkir antrean ini dihembuskan khusus untuk SPBU Akawy dan Tanjung Laut. Nantinya untuk SPBU Akawy lokasi yang beredar ialah di Jalan Soekarno-Hatta, sedangkan SPBU Tanjung Laut di area Pantai Galau, Tanjung Laut Indah. Pemkot juga berharap sopir truk tersebut antre satu jam sebelum durasi penyaluran yakni pukul 13.00 Wita tiap harinya.
Pertimbangan pemindahan ini supaya tidak memenuhi depan tempat usaha warga yang berlokasi di dekat area SPBU. (*)
Discussion about this post