Hampir Separuh! Perempuan Kaltim Kini Kuasai Pasar Kerja 2024

Suriadi Said
11 Mei 2025 17:40
2 menit membaca

Samarinda, PRANALA.CO – Kalau Anda pikir ketimpangan gender di Kalimantan Timur (Kaltim) masih lebar-lebar saja, angka terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim bisa jadi akan mengubah pandangan itu.

Tahun 2024, serapan tenaga kerja perempuan di provinsi kaya tambang ini naik ke angka 49,07 persen. Hampir separuh. Capaian yang tidak kecil. Dan kabar baiknya, peningkatan ini ikut menahan laju ketimpangan gender agar tak melebar terlalu jauh.

“Ibu-ibu kita sekarang makin banyak yang masuk pasar kerja,” kata Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana Nababan dalam siaran persnya dikutip Minggu [11/5/2025].

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kaltim memang naik sedikit—dari 0,414 di 2023 menjadi 0,441 di 2024. Naik 0,027 poin. Tapi jika dibandingkan lima tahun ke belakang, posisinya masih lebih baik dari angka 2019 (0,447). Artinya, meskipun naik-turun, tren besar IKG Kaltim tetap cenderung menurun.

Tiga dimensi yang dinilai dalam IKG—kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja—memang tidak semuanya seragam. Justru yang menarik, dimensi pasar kerja yang biasanya seret, kali ini membaik.

“Kenaikan partisipasi angkatan kerja perempuan lebih cepat dibandingkan laki-laki,” ujar Yusniar. Itu sebabnya dimensi pasar kerja menolong angka IKG Kaltim tetap stabil.

Tapi jangan buru-buru lega. Dua dimensi lain justru bergerak mundur. Dimensi kesehatan reproduksi turun karena ada peningkatan jumlah perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan anak pertama di usia kurang dari 20 tahun. Masih banyak remaja menikah muda. Ini bukan kabar baik untuk kesehatan perempuan.

Dimensi pemberdayaan pun menurun. Penyebabnya, persentase anggota legislatif perempuan di Kaltim berkurang, sementara jumlah legislator laki-laki naik. Ruang perempuan di politik jadi makin sempit.

Kalau dilihat dari sejarah singkatnya, IKG Kaltim memang seperti ombak Mahakam—naik-turun. Tahun 2019, IKG ada di angka 0,447. Turun tipis jadi 0,467 pada 2020 (pandemi memang berpengaruh). 2021 turun lagi ke 0,436. Tahun 2022 sempat naik ke 0,443, lalu turun drastis ke 0,414 pada 2023. Tahun ini (2024), naik sedikit ke 0,441.

Meski begitu, dibanding angka awal 2019, ketimpangan gender Kaltim saat ini tetap lebih rendah. Tidak sempurna, tapi ada kemajuan.

Singkatnya: perempuan Kaltim makin banyak bekerja, tapi masih sedikit yang duduk di kursi legislatif. Dan masih banyak yang menikah dan melahirkan di usia terlalu muda. [ID/RIL]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *