PRANALA.CO – Jalan poros Samarinda-Bontang di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) memusingkan warga. Musabanya, kondisi kian mengkhawatirkan. Lebih-lebih kala hujan turun. Dipastikan becek dan berlumpur.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Kaltimtara, Andre Sahat Tua Sirait mengaku mengerti dengan keluhan warga. Jalur tersebut begitu krusial. Tak hanya itu saja, jalan ini juga merupakan satu-satunya akses menuju Bandara APT Pranoto.
Jika terjadi kerusakan maka warga bakal kesulitan menuju bandar udara lantaran akses utamanya terputus. Namun, secara bertahap perbaikan dilakukan. Mulai dari pengaspalan hingga pelebaran irigasi.
“Kami usahakan masuk program multy years contract (MYC),” tuturnya kepada sejumlah media di DPRD Kaltim.
Lantaran masuk anggaran proyek tahun jamak, Andre memastikan, kualitas jalan bisa di atas 90 persen dengan tahun anggaran 2021-2023. Skema pendanaannya mencapai Rp283 miliar. Misalnya pada 2021 sebesar Rp36 miliar, 2022 senilai Rp136 miliar dan pada 2023 berjumlah Rp111 miliar.
Saat ini proses lelang tengah berlangsung. Lantaran ini tahun jamak dan jalan nasional maka persetujuan berasal dari pusat. Pekan lalu usulan perbaikan jalan ini sudah masuk dan butuh waktu 3 minggu demi bisa dapatkan tanda tangan kontrak.
“Targetnya tahun ini selesaikan di bagian segmen bandara dan Tanah Datar sepanjang 5 kilometer. Sekaligus drainase yang akan dibenahi,” pungkasnya.
Terpisah, Lurah Sungai Siring, Samarinda, Sujono mengatakan, akses jalan rusak tersebut masuk jalan Nasional. Pihaknya pun terus melakukan pemantauan dan berkomunikasi dengan pemangku kebijakan khususnya Kementerian Pekerjaan Umum agar jalan segera diperbaiki.
Hasilnya, di 2021 ini akan dilakukan proyek peningkatan badan jalan oleh Pemerintah Pusat sepanjang Jalan poros Samarinda-Bontang. Tepatnya dari terminal Lempake hingga Sungai Siring.
“Sepengetahuan saya saat ini tengah proses lelang proyek. Dan perbaikan nanti di titik yang mengalami kerusakan,” kata Sujono.
Pihaknya saat ini masih intens melakukan komunikasi dan terus mendesak agar peningkatan jalan segera teralisasi. Informasi akan rusaknya jalan sudah didengar kelurahan setiap hari. Baik dari warganya sendiri maupun pengendara yang melintas.
“Harapan kami pembangunan jalan segera terealisasikan. Sangat disayangkan Bandara APT Pranoto yang pembangunannya menghabiskan anggaran banyak namun akses jalannya buruk. Mudah-mudahan segera dibangun,” tutup Sujono. **
Discussion about this post