SAMARINDA – Dinas Kesehatan alias Diskes Kaltim menjalani perjalanan penting ke Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mengkaji teknologi pengolahan obat tradisional.
Rombongan yang dipimpin oleh Sekretaris Dinkes Kaltim, Syarifah Masitah, memulai perjalanan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan menuju Bandara Adi Soemarno, Boyolali.
Setelah tiba di Solo, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Tawangmangu, tempat yang dipilih untuk mengunjungi tempat pembuatan obat tradisional.
“Kami akan melakukan kunjungan ke berbagai lokasi seperti RSUP Dr. Sardjito, Klinik Pratama Hortus Medicus, Unit Pascapanen, dan Gift Shop Kebun Etalase,” ungkap Masitah, menjelaskan agenda kunjungan di Jawa Tengah.
Dalam kunjungan kali ini, Dinkes Kaltim melibatkan Dinas Kesehatan kabupaten/kota, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Turut serta juga pengusaha UKOT (Usaha Kecil Obat Tradisional) serta Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional (Aspetri) Kaltim.
“Kami juga mengajak tiga perwakilan UKOT dari Samarinda, Bontang, dan Berau,” tambah Masitah.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari teknologi terkini dalam pengolahan obat tradisional yang dapat diterapkan di Kalimantan Timur.
“Kami ingin mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang praktik pengolahan obat tradisional yang efektif dan aman,” jelas Masitah.
Selain aspek kesehatan, kunjungan ini juga merupakan kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan budaya lokal Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Kami berharap kunjungan ini tidak hanya memberi manfaat dalam pengembangan kesehatan masyarakat, tetapi juga memperkaya pemahaman kami akan keberagaman budaya di Indonesia,” pungkas Masitah.
Dengan menggali pengetahuan baru dalam pengolahan obat tradisional, Diskes Kaltim berharap dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan tradisional di provinsi mereka. Kunjungan ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi inovasi dan kolaborasi lebih lanjut di bidang kesehatan tradisional. (*)
Tidak ada komentar