Daftar 21 Titik Banjir Samarinda Kaltim Hari Ini, Cek Apakah Wilayah Anda Ikut Terendam

Suriadi Said
12 Mei 2025 16:26
2 menit membaca

Samarinda, PRANALA.CO — Pagi itu, langit Samarinda murung sejak fajar. Hujan deras turun tanpa jeda sejak pukul 05.15 WITA. Dua jam kemudian, tepat pukul 07.25 WITA, kota ini sudah seperti dikepung air dari segala penjuru.

Genangan air ada di mana-mana. Tidak kurang dari 21 titik tergenang. Beberapa ruas jalan utama yang biasa padat kendaraan mendadak jadi kolam raksasa. Tapi bukan genangan yang paling mencemaskan pagi itu. Ada kabar lain yang membuat hati lebih sesak.

“Tiga rumah tertimbun longsor. Diduga ada empat orang yang terjebak di dalam,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso, Senin [12/5/2025]

Ia berbicara sambil menahan raut khawatir. Tanah longsor itu terjadi di Jalan Belimau Raya RT 22, Kelurahan Lempake. Tim evakuasi BPBD sudah meluncur sejak pagi, bergabung dengan polisi, relawan, dan warga. Fokus mereka hanya satu: menyelamatkan siapa pun yang tertimbun.

Sementara di titik genangan, pemandangan juga tak kalah mengkhawatirkan. Berdasarkan pantauan BPBD, genangan air tersebar mulai dari jalan poros Samarinda-Bandara APT Pranoto (simpang Lempake–Alaya), Jalan Bitek, Jalan Citandui, Serayu, Gunung Kapur, Giri Rejo, Kebun Agung, Kartini, hingga Jalan Daman Huri dan Gerilya. Ketinggian air bervariasi—dari 30 hingga 100 sentimeter.

“Itu artinya hampir sepinggang orang dewasa,” kata Suwarso.

Jalan Pramuka, Juanda, Kadri Oneng, AW Syahranie, Lejen Suprapto, Wahid Hasyim I, KS Tubun, Belimau (sekitar SMAN 9), Mugirejo Dalam, Talangsari Luar, hingga Jalan Sayur di Sempaja Utara semuanya ikut terendam.

Tak hanya longsor di RT 22, longsor juga terjadi di Jalan Bengkuring Raya (Gang Kangkung) dan Jalan Belimau RT 07. Beberapa rumah rusak berat. Untungnya di dua lokasi ini tak ada korban jiwa.

Tim BPBD kini tersebar di berbagai titik. Ada yang membantu evakuasi warga dari genangan, ada yang mendata kerusakan, ada pula yang fokus di lokasi longsor. Koordinasi lintas instansi dilakukan cepat. Ambulans siaga. Relawan menyusup di antara rumah-rumah. Semua bergerak dalam diam yang tegang.

“Kami imbau warga untuk tetap waspada. Kalau ada tanda-tanda bahaya, segera lapor ke petugas,” pesan Suwarso.

Cuaca di Samarinda memang tengah sulit ditebak. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang masih tinggi. BPBD berjanji akan terus memantau situasi dan menyebarkan informasi terbaru. [AM]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

4 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *