VAKSINASI virus corona atau Covid-19 tahap dua di Samarinda, Kalimantan Timur sudah dimulai sejak awal Maret. Sasarannya adalah PNS, TNI, Polri, pedagang, pendidik, tokoh agama, wartawan hingga wakil rakyat. Di Samarinda, 500 pedagang di Pasar Pagi sudah mendaftar.
“Saya imbau seluruh pedagang, jangan takut untuk divaksin, karena sampai hari ini tidak ada namaya vaksin menyebabkan kematian,” ujar Andi Harun, Wali Kota Samarinda seperti dilansir dari rilis resmi Pemkot Samarinda, Jumat (5/3) petang.
Khusus Pasar Pagi sebenarnya ada 1.750 pedagang. Dengan jumlah pendaftar, berarti masih ada 1.250 pedagang belum memberikan namanya divaksin. Dirinya pun berharap pendaftar terus bertambah dan jangan percaya dengan berita bohong atau hoaks.
“Tak ada itu informasi vaksin dapat menyebabkan sesak napas. Itu semua hoaks,” katanya.
Menurut Andi, target utama dari vaksinasi adalah peningkatan imun tubuh masyarakat agar kebal dengan paparan COVID-19. Sehingga apabila warga sehat, maka upaya pemerintah meningkatkan sektor ekonomi masyarakat bisa terwujud.
“Pemerintah kurang baik apa lagi kepada pedagang hari Senin sampai Minggu, masyarakat diperbolehkan berdagang,” tegasnya.
Hingga kini situsi virus corona di Samarinda belum bisa dikendalikan. Saban hari ada pertambahan kasus baru. Data 5 Maret 2021 ada 42 kasus baru. Dengan peningkatan tersebut sebanyak 799 pasien masih jalani perawatan.
Akumulasi positif COVID-19 ini pun melonjak menjadi 10.909 kasus. Syukurnya sebanyak 9.827 pasien sudah alami kesembuhan. Namun demikian 283 di antaranya tak bisa diselamatkan. Sehingga wajar bila vaksinasi ini menuntut dituntaskan dan menyeluruh.
“Tinggal kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan, semuanya harus selalu mematuhi protokol kesehatan,” ajaknya. [js]
Discussion about this post