Bontang, PRANALA.CO — Wacana penggunaan dana APBD untuk membangkitkan kembali gairah sepak bola amatir di Kota Bontang kembali mencuat. Ketua PSSI Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, angkat bicara. Baginya, selama regulasi membuka ruang, penggunaan anggaran daerah untuk mendukung kompetisi amatir bukan hal yang tabu.
“Kalau tingkatannya amatir, silakan saja pakai APBD. Yang profesional memang sebaiknya dibiayai sendiri atau lewat sponsor,” ujar Andi Faizal, saat ditemui Senin (5/5/2025).
Pernyataan itu bukan tanpa dasar. Selama ini, APBD Kota Bontang sudah sering dipakai untuk mendukung gelaran seperti Piala Soeratin dan Liga 3 — dua kompetisi amatir yang jadi panggung bagi talenta muda. Semua difasilitasi lewat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Namun, Andi menegaskan, tidak sembarang tim bisa mendapat kucuran dana. Ada proses seleksi ketat yang dilakukan PSSI Bontang. “Kita lihat dulu di internal Bontang, tim mana yang layak. Yang terpilih, itulah yang akan kita bantu lewat APBD,” jelasnya.
Meski begitu, jalan tak selalu mulus. Sejak beberapa tahun terakhir, aktivitas tim-tim lokal kian sepi. Praktis, hanya Bontang City yang aktif dan kerap mewakili kota ini di ajang Liga 3 dan Liga Nusantara.
“Kalau mereka (Bontang City) lolos ke tingkat nasional, pasti kita bantu akomodasi dan kebutuhan lainnya,” tambah Andi.
Ia tak menutup kemungkinan, jika regulasi ke depan lebih longgar, kebutuhan tim seperti tiket perjalanan, uang saku, bahkan gaji pemain bisa difasilitasi lewat APBD. “Sekarang ini baru sebatas biaya keberangkatan saja yang bisa kita support,” akunya.
Untuk saat ini, fokus PSSI Bontang ada di pembinaan usia muda. Liga Soeratin jadi prioritas utama. “Di Kalimantan Timur banyak klub yang vakum. Jadi kita konsentrasi dulu di Soeratin. Mudah-mudahan ini jadi titik balik bangkitnya klub-klub daerah,” pungkasnya penuh harap. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post