MALINAU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 11 desa di tiga Kecamatan Kabupaten Malinau Kalimantan Utara, terendam banjir. Air masih menggenang di sejumlah kawasan hingga Minggu (16/5) pukul 09.00 Wita.
“Masyarakat beberapa desa di Kalimantan Utara mengungsi ke tempat sanak saudara sementara waktu,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.
Raditya mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau masih melakukan pendataan terkait dampak bencana ini.
“Personel menghadapi kendala dalam mencapai lokasi karena lokasi terdampak yang jauh,” ucapnya.
Berikut 11 desa yang terendam banjir ialah:
Kecamatan Malinau Kota
1. Desa Malinau Hulu
2. Desa Pelina Kanaan
Kecamatan Mentarang Hulu
3. Desa Long Berangkat
4. Desa Long Simau
5. Desa Long Makatip
6. Desa Long Kebinu
7. Desa Long Sulit
8. Desa Long Semamu
Kecamatan Mentarang
9. Desa Long Bisai
10. Desa Paking
11. Desa Pulau Sapi
Banjir yang terjadi di Kalimantan Utara ini dipicu curah tinggi yang terjadi sejak Sabtu (15/5). Kondisi tersebut menyebabkan debit air Sungai Funu dan Kenipe yang berada di wilayah Kecamatan Mentarang Hulu meluap.
Selain kedua sungai tersebut, debit air Sungai Malinau juga meluap. Ketinggian air banjir antara 30 hingga 200 cm.
Peringatan dini cuaca dari BMKG yang terpantau pada Info BMKG pada Sabtu ini (16/5) hingga esok hari menunjukkan potensi hujan ringan di tiga kecamatan terdampak banjir. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi susulan.
Menurut analisis InaRISK, Raditya mengatakan ketiga kecamatan termasuk 12 kecamatan di Kalimantan Utara dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.
Dua belas kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori tersebut antara lain Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hilir, Pujungan, Bahan Hulu, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Malinau Selatan Hilir, Mentarang, Malinau Utara, Malinau Barat, dan Malinau Kota. [*]
Discussion about this post