KABAR dirinya akan melatih Tim Pekan Olahraga Nasional (PON) sepak bola Aceh mendapat tanggapan langsung dari Fakhri Husaini. Pada prinsipnya Fakhri Husaini menerima tawaran itu. Dia menganggap adanya kebanggaan sekaligus tantangan.
“Jika Allah mengizinkan, kini saatnya saya mengabdi untuk Aceh tempat saya dilahirkan,” katanya kepada Pranala.co lewat pesan singkatnya, Selasa, 16 Juni 2020.
Diakui Fakhri, permintaan dirinya melatih tanah kelahirannya itu sudah dilakukan intensif Ketua Asprov Aceh, Manager Tim PON Aceh, pelatih Pra PON Aceh coach Azhar. Menurutnya, melatih tim PON Aceh sebuah kebanggan tersendiri.
“Saya sudah pernah mengabdi untuk bangsa dan negara, baik sebagai pemain maupun pelatih, saya juga sudah pernah mengabdi untuk kota Bontang, dan Kalimantan Timur tempat saya menghabiskan sebagian besar karier sepakbola saya, tempat anak-anak saya dilahirkan. Kini saatnya saya, jika Allah mengijinkan, mengabdi untuk Aceh tempat saya dilahirkan,” urainya panjang.
Meski begitu, statusnya masih sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim, maka untuk melaksanakan tugas sebagai pelatih PON Aceh tersebut harus menunggu sampa dirinya memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) Januari 2021.
“Saya harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya sebagai karyawan PKT, paling tidak sampai dengan saat MPP tiba,” tambah Fakhri.
Mundurnya pelaksanaan PON di Papua Oktober 2021, tentu berdampak positif bagi persiapann Tim PON Aceh. Sebab, lanjut Fakhri dirinya dan tim bisa memiliki cukup banyak waktu untuk membangun dan mempersiapkan tim yang solid menuju Papua.
Berikut petikan lengkap surat elektronik Fakhri Husaini terkait kabar dirinya melatih Tim PON Aceh;
Pertama saya mengucapkan terima kasih kepada ketua Asprov Aceh, Manager Tim PON Aceh, pelatih Pra PON Aceh coach Azhar yang telah meluangkan waktu membangun komunikasi dengan saya selama ini, serta seluruh masyarakat pencinta sepakbola Aceh atas dukungannya.
Tentu sebuah kebanggaan mendapat kepercayaan melatih tim PON Aceh. Saya sudah pernah mengabdi untuk bangsa dan negara, baik sebagai pemain maupun pelatih, saya juga sudah pernah mengabdi untuk kota Bontang, dan Kalimantan Timur tempat saya menghabiskan sebagian besar karier sepakbola saya, tempat anak-anak saya dilahirkan. Kini saatnya saya, jika Allah mengijinkan, mengabdi untuk Aceh tempat saya dilahirkan.
Prinsipnya saya bersedia melatih tim PON Aceh, selain karena adanya kebanggaan juga ada tantangan disitu.
Namun karena status saya saat ini masih sebagai karyawan PT. Pupuk Kaltim, maka untuk melaksanakan tugas sebagai pelatih PON Aceh tersebut harus menunggu sampa saya memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang Insya Allah bulan Januari 2021. Saya harus menyelesaikan tugas dan tanggungjawan saya sebagai karyawan PT. Pupuk Kaltim, paling tidak sampai dengan saat MPP tiba.
Mundurnya pelaksanaan PON di Papua ke bulan Oktober 2021, tentu berdampak positif bagi persiapann Tim PON Aceh, karena kami memiliki cukup banyak waktu untuk membangun dan mempersiapkan tim yang solid menuju Papua.
Semoga penjelasan saya ini dapat mewakili saya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman wartawan.
Demikian terima kasih.
Salam
Fakhri Husaini
Discussion about this post