SATU keluarga di Kutai Barat, Kalimantan Timur ditetapkan positif Corona virus (covid-19). Yakni, Ayah, Ibu dan dua anaknya tertular oleh salah satu pelaku perjalanan dari klaster Gowa kegiatan Ijtima Dunia 2020 yaitu pasien KBR 7.
Hal ini diumumkan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dalam rilisnya hari Rabu 6 Mei 2020. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak merincikan, Kutai Barat ada 3 kasus tambahan positif Corona hari ini. Semuanya kasus kontak erat pasien KBR 7 dari Gowa dengan hasil rapid test reaktif.
Ketiga pasien positif itu yaitu pasien KBR 14 seorang balita laki-laki 1,8 tahun, KBR 15 wanita 40 tahun dan KBR 16 laki-laki 44 tahun. Kini, semuanya dirawat di RSUD Pratama, Kutai Barat.
BACA JUGA:
522 Pegawai RSUD Bontang Jalani Rapid Test, Wali Kota Neni: Jangan Ada Stigma Negatif!
“Karena merasa kebal dan baik-baik saja, akhirnya anggota keluarga lainnya ikut terpapar Virus Corona. Alhasil, satu keluarga saat ini terpapar virus ini di Kubar,” lanjutnya.
Andi pun meminta, kepada seluruh pelaku perjalanan luar kota, atau yang telah ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun teronfirmasi positif covid-19 disiplin dalam menjalani anjuran pemerintah.
“Disiplin dalam melakukan phsycal distancing, disiplin dalam melakukan karantina mandiri sangat penting dilakukan. Mengingat sudah banyak satu keluarga terpapar Virus Corona,” tandasnya.
Sebelum akhirnya ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi positif covid-19, dijelaskan Andi, seluruh tambahan pasien covid-19 di Kubar telah dilakukan rapid tes. Dan, seluruh hasilnya menyatakan reaktif.
Maka itu, masyarakat mesti melaksanakan imbauan pemerintah berupa phyisical distancing atau jaga jarak dan tetap di rumah, agar tak tertular virus Corona yang dibawa oleh OTG.
BACA JUGA:
Update Covid-19 Kaltim: Kasus COVID-19 Klaster Gowa Teridentifikasi Menular ke Keluarga
“Mungkin penularan Corona dari OTG lebih banyak setelah kasus impor atau klaster-klaster sudah kita karantina kita isolasi kita tracing semua. Tetapi, nanti kita tetap dihadapkan kasus-kasus transmisi lokal diantara kita,” jelas Andi. (*)
Discussion about this post