PRANALA.CO, Bontang – Pemerintah Kota Bontang kembali mengaktifkan kebijakan Wajib Belajar (WAJAR) pukul 19.00–21.00 Wita sebagai bentuk upaya meningkatkan kedisiplinan pelajar sekaligus memperkuat peran keluarga dalam proses pendidikan.
Program ini merujuk pada Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penertiban Jam Wajib Belajar. Dalam pernyataannya, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menegaskan bahwa program WAJAR bertujuan mendorong siswa agar disiplin meluangkan waktu untuk belajar di malam hari, baik secara mandiri maupun berkelompok, dengan pengawasan orang tua.
“Satpol PP dan Dinas Pendidikan wajib bertindak sebagai kontrol sosial, memastikan pelajar tidak berkeliaran di luar rumah saat jam belajar berlangsung,” tegas Neni, Selasa (8/4/2025).
Kebijakan ini mendapat respons positif dari kalangan pendidik. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 3 Bontang, Rahayu Novita, menilai program WAJAR bukan hal baru, namun tetap relevan dan sangat diperlukan.
“Ini program yang sangat bagus. Orang tua jadi punya alasan kuat untuk melarang anaknya keluar malam hanya untuk bermain. Dampaknya juga bisa menekan penggunaan kendaraan bermotor di bawah umur,” ujarnya.
Rahayu menambahkan bahwa pendekatan berbasis komunitas seperti yang diterapkan di beberapa kota lain, seperti Jogja dan Solo, patut menjadi inspirasi. Bahkan, pedagang kaki lima pun bisa turut menjadi agen pengingat saat melihat siswa berkeliaran di waktu belajar.
“Kalau masyarakat ikut mengingatkan, maka semangat Kota TAMAN sebagai kota yang Tertib, Agamis, Mandiri, Aman, dan Nyaman bisa hidup kembali,” tuturnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua PGRI Kota Bontang, Sumariyah, menyambut baik penerapan kembali program WAJAR. Menurutnya, langkah ini bisa mendorong pelajar untuk lebih fokus dalam belajar di rumah dan tidak terjebak dalam kebiasaan nongkrong malam hari.
Namun, Sumariyah menekankan pentingnya sosialisasi yang menyeluruh, terutama kepada orang tua siswa, sebagai pihak yang memiliki peran utama dalam mendampingi anak di jam belajar.
“Orang tua perlu dipahamkan bahwa di jam itulah mereka harus aktif mendampingi anak belajar. Sosialisasi melalui kelompok PKK dan majelis taklim bisa sangat efektif dalam menyampaikan pesan ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap jika program ini dijalankan dengan komitmen bersama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, maka mutu pendidikan di Bontang akan semakin membaik.
“Jika belajar jadi rutinitas yang disepakati bersama di rumah, insyaAllah kualitas pendidikan kita akan meningkat,” tutupnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post