SAMARINDA – Konsul Australia, Todd Dias, terpesona oleh keindahan Sungai Mahakam dan keunikan satwa airnya, khususnya Mahakam Dolphin, atau yang dikenal lokal sebagai Pesut.
Kunjungan Todd Dias ke Samarinda dalam rangka Festival Sinema Australia Indonesia bukan hanya sekadar acara budaya. Namun, memperluas pandangannya terhadap potensi pariwisata Kalimantan Timur.
Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, yang memimpin kunjungan tersebut, mengajak Todd Dias untuk merasakan pesona Sungai Mahakam pada malam hari.
“Sungai kami menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, termasuk Pesut Mahakam yang menjadi simbol kehidupan di sini,” ujar Sri Wahyuni dengan antusias.
Pesut Mahakam, yang populasinya mencapai sekitar 80 ekor, menjadi atraksi utama wisata alam di daerah ini. Mereka bermigrasi ke Danau Semayang, menciptakan pemandangan spektakuler yang jarang terlihat di tempat lain.
“Kami menyebutnya ‘the real Mahakam safari’,” tambah Sri Wahyuni, memaparkan bahwa pengalaman menyusuri Sungai Mahakam ini tidak hanya tentang panorama alamnya, tetapi juga kehidupan satwa liar yang menghuni sungai ini.
Todd Dias sendiri mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan Samarinda, yang baru pertama kali ia kunjungi. “Samarinda memiliki atmosfer yang menarik dan penduduknya ramah,” ujarnya.
Dia juga menyoroti potensi kerja sama antara Australia dan Kalimantan Timur dalam bidang pariwisata dan pendidikan.
“Pemerintah Australia tertarik untuk mempromosikan Mahakam Dolphin kepada wisatawan kami, sebagai salah satu daya tarik unik yang tidak dimiliki oleh destinasi lain,” ungkap Todd, yang berencana untuk memperluas informasi ini kepada masyarakat Australia melalui berbagai platform.
Kunjungan Todd Dias bukan hanya untuk menghadiri acara festival, tetapi juga untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Kalimantan Timur, termasuk potensi penelitian dan pertukaran budaya antar kedua negara.
Tentang Mahakam Dolphin
Mahakam Dolphin atau Pesut Mahakam adalah salah satu spesies lumba-lumba air tawar yang langka, ditemukan secara endemik di Sungai Mahakam. Mereka menjadi simbol kelestarian lingkungan hidup dan daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Timur.
Dengan promosi yang semakin intensif terhadap kekayaan alam dan budaya Kalimantan Timur, diharapkan jumlah wisatawan, termasuk dari Australia, dapat meningkatkan dampak positif bagi ekonomi lokal serta pemahaman lintas budaya antar-negara. (*)
Tidak ada komentar