pranala.co – Lubang eks tambang di Kalimantan Timur kembali memakan korban jiwa. Kali ini, korbannya seorang bocah berinisial AB.
Dia ditemukan tewas mengambang di danau bekas tambang batu bara yang berada di kawasan Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Minggu (9/10/2022).
Sebelum ditemukan meninggal dunia, bocah 11 tahun tersebut sempat dinyatakan menghilang oleh pihak keluarga sejak Sabtu (8/10/2022) siang.
Selang sehari menghilang, keluarga korban lantas melakukan pencarian dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Berau. Nahasnya, ketika pihak keluarga melakukan pencarian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa di danau diduga eks lubang tambang batu bara.
“Iya benar, sebelumnya (Sabtu) korban tidak pulang ke rumah seharian. Kemudian pihak keluarga lakukan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan dengan kondisi meninggal dunia di danau itu pada Minggu,” ungkap Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi, Senin (10/10/2022).
Iptu Suradi mengatakan kalau jasad korban ditemukan di danau bekas galian tambang batu bara yang terletak di Kecamatan Teluk Bayur pada Minggu sekitar pukul 11.00 WITA.
“Dari keterangan yang dihimpun, danau itu dulunya bekas galian tambang batu bara yang telah beroperasi pada 2001 lalu,” terangnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, korban tenggelam di danau berair hijau itu bersama tiga orang teman-temannya.
Hal tersebut seperti disampaikan seorang saksi yang sempat melihat ada sejumlah anak tengah asyik berenang di danau itu pada Sabtu.
“Dari saksi yang kami mintai keterangannya, sempat melihat korban ini ke sana bersama tiga rekannya, saat itu sempat dilarang saksi untuk tidak berenang di danau itu,” bebernya.
Polisi menduga teman-teman korban tidak berani menyampaikan tenggelamnya korban kepada orang tua AB. Saat ini, polisi mencari keberadaan ketiga rekan-rekan korban yang diduga mengetahui saat AB tenggelam di kolam bekas tambang batu bara tersebut.
“Saat ini masih kami cari dulu, karena mereka saat itu bersama-sama korban,” kata perwira tingkat pertama Polri tersebut.
Menyikapi hal ini, polisi dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan terhadap perusahaan penambang dan pemilik lahan itu. Sebab di lokasi kejadian ditemukan pagar pembatas danau dalam keadaan rusak.
“Kemarin sudah kami lakukan olah TKP, dan kami masih lidik, karena di lokasi kami dapati pagar pembatas danau dengan jalan umum yang telah rusak, kan kami tidak tau apakah dirusak saat kejadian itu sama korban dan rekannya, atau bagaimana,” pungkasnya.
Untuk diketahui, meninggalnya AB di danau itu menjadikannya sebagai korban ke-41 lubang tambang batu bara di Kaltim. (*)
Discussion about this post