Bontang, PRANALA.CO – Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, persiapan calon jemaah haji (calhaj) asal Kota Bontang terus dimatangkan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat. Mulai dari pelaksanaan manasik hingga proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang tinggal menyisakan waktu beberapa hari.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bontang, Najmudin Tamini, mengungkapkan bahwa sejauh ini pelunasan biaya haji sudah mencapai 95 persen. “Pelunasan terakhir tanggal 17 April nanti. Kami terus mendorong sisa jemaah agar segera menyelesaikan kewajibannya,” ujarnya, belum lama ini.
Tahun 2025, Pemerintah Indonesia menetapkan besaran BIPIH sebesar Rp 55,43 juta per jemaah, atau sekira 63 persen dari total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 89,4 juta. Calon jemaah yang sebelumnya telah menyetorkan uang muka sebesar Rp 25 juta kini tinggal melunasi sekira Rp 30,4 juta.
Untuk tahun ini, kuota calhaj Bontang ditetapkan sebanyak 143 orang, ditambah dua Petugas Haji Daerah (PHD). Namun, Najmudin menyebut masih ada peluang penambahan kuota. Hal ini merujuk pada pengalaman dua tahun terakhir di mana Bontang selalu mendapatkan limpahan jemaah haji dari daerah lain dalam satu embarkasi.
“Kalau ada kabupaten/kota lain yang tidak terpenuhi kuotanya, bisa saja ditambahkan ke Bontang. Karena itu kami juga siapkan jemaah cadangan dengan melibatkan mereka dalam manasik,” ungkapnya.
Pada 2023 lalu, jumlah jemaah yang berangkat dari Bontang mencapai 170 orang, dan pada 2024 sebanyak 150 orang. Dengan sejarah tersebut, kemungkinan tambahan kuota pada 2025 tetap terbuka.
Jadwal Keberangkatan dan Imbauan Kesehatan
Rombongan calhaj Bontang dijadwalkan berangkat menuju embarkasi Balikpapan pada 29 April 2025. Bontang tergabung dalam kloter terakhir yang akan langsung diberangkatkan ke Jeddah, kemudian menuju Makkah terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah haji dan melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Najmudin juga mengimbau seluruh calon jemaah agar menjaga kesehatan fisik dan mental, mengingat ibadah haji membutuhkan kekuatan dan ketahanan tinggi, khususnya pada prosesi di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).
“Fokuslah pada ibadah yang wajib terlebih dahulu. Jangan sampai kelelahan karena memperbanyak yang sunnah justru mengabaikan yang utama. Semoga dengan ilmu dan persiapan yang cukup, seluruh jemaah bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar dan menjadi haji yang mabrur,” tutupnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post