Penajam, PRANALA.CO – Tak semua orang bisa tidur nyenyak Minggu malam itu. Warga Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim justru terbangun bukan karena mimpi buruk. Tapi karena suara air yang mulai masuk ke rumah mereka.
Waktu menunjukkan pukul 02.00 Wita. Gelap, sunyi, dan dingin. Tapi air datang diam-diam, menyelinap lewat halaman, menggenang, lalu pelan-pelan masuk rumah. Hujan memang sudah turun sejak pukul 21.30 Wita malam sebelumnya. Deras, konsisten, seperti tak kenal lelah.
“Awalnya hanya genangan. Tapi lama-lama air naik sampai 2 meter di halaman. Di dalam rumah bisa setinggi lutut sampai pinggang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), M Sukadi Kuncoro, Senin (21/4/2025).
Laporan pertama masuk ke posko BPBD pukul 02.58 Wita. Satu jam setelah air menyapa permukiman. Sembilan RT terdampak. Total 457 jiwa dari 141 kepala keluarga harus berjibaku menyelamatkan barang-barang. Beberapa dievakuasi. Sebagian lainnya bertahan, menunggu air surut.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, sedikitnya 457 jiwa dari 141 kepala keluarga terdampak banjir yang menggenangi sembilan Rukun Tetangga (RT), yakni RT 01 hingga RT 07, RT 09, dan RT 10.
Yang terkena bukan cuma rumah. Tiga musala dan dua posyandu ikut terendam. Bahkan Musala Baiturrahim, tempat warga biasanya bersujud, kini tergenang hingga ke dalam.
Tim penanganan segera turun ke lokasi. BPBD, aparat desa, para relawan dari Destana, hingga pengurus RT berjibaku semalaman. Warga yang sempat panik, pelan-pelan mulai tenang. Karena air pun, meski datang cepat, mulai surut perlahan.
“Memang sebelumnya sudah ada peringatan dini dari BMKG Balikpapan. Bahkan sejak pukul 20.39 Wita malam Minggu. Tapi kita memang masih kurang waspada. Hujan dianggap biasa. Tapi malam itu, jadi luar biasa,” ucap Sukadi.
Penanganan banjir dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD Kabupaten PPU, Kepala Desa Bukit Subur, aparat desa, Desa Tangguh Bencana (Destana) Bukit Subur, serta para pengurus RT setempat. Proses evakuasi terhadap warga terdampak telah dilakukan secara bertahap sejak dini hari.
Sukadi menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi lintas sektor untuk langkah penanganan lebih lanjut, termasuk potensi relokasi sementara jika kondisi memburuk.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, mengingat curah hujan masih berpeluang tinggi di sejumlah wilayah Kaltim dalam beberapa hari ke depan. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post