pranala.co – Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty mengungkapkan, laporan jumlah kasus diabetes mellitus atau penyakit kencing manis yang meningkat di Kota Minyak itu. Hal itu berdasar data dari Puskesmas, rumah sakit, hingga BPJS Kesehatan.
Jumlah kasus diabetes alias penyakit karena ketidakmampuan kelenjar pankreas memproduksi hormon insulin dalam jumlah cukup itu,bahkan kini juga ditemui di kelompok usia 1-19 tahun, kelompok usia anak-anak dan remaja yang umumnya perlu banyak energi untuk bergerak, bermain, dan beraktivitas. Di kelompok usia ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan jumlah konsumsi gulanya, yang adalah sumber energi.
Pada kelompok usia produktif 20-54 tahun, kasus terbanyak ada di Kelurahan Klandasan dengan 1.036 kasus dan di Sepinggan 749 kasus. Belum lagi jumlah kasus di kelurahan-kelurahan lain.
Di kelompok usia 55-69 tahun, di Klandasan ada 970 kasus yang adalah jumlah tertinggi di kelompok usia tersebut. Sepinggan menjadi penyumbang kasus yang siginifikan dengan 912 kasus. Jumlah kasus di kelurahan-kelurahan lain di Balikpapan, berkisar antara 450-600 kasus.
Banyaknya kasus diabetes di kalangan usia produktif menurunkan kualitas hidup masyarakat. Juga membuat si sakit kehilangan produktivitasnya.
“Diabetes bisa memicu serangan jantung, penyebab stroke, merusak ginjal, dan jadi satu penyebab impotensi bagi pria,” kata Ketua Tim Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Laksono
PKMK UGM menjadi konsultan bagi Pemkot Balikpapan dalam mengatasi lonjakan kasus diabetes ini. Mengurangi konsumsi gula dan rajin berolahraga menjadi solusi cepat melawan diabetes. Mengurangi asupan gula ke dalam tubuh berarti meringankan kerja pankreas yang memproduksi hormon insulin, dan mengurangi lemak yang bisa membuat kelebihan berat badan. (*)
Discussion about this post