SAMARINDA – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan bahwa seluruh jajaran Muhammadiyah di Kaltim, mulai dari pimpinan daerah, cabang, hingga ranting, akan menggelar salat tarawih perdana, Jumat malam ini, 28 Februari 2025. Hal ini menyusul ketetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Ketua PWM Kaltim, KH Siswanto, menegaskan bahwa datangnya bulan suci Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat Muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Momentum bulan suci Ramadan adalah kesempatan bagi kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan niat yang ikhlas dan semangat ibadah yang tinggi, kita dapat memanfaatkan bulan penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya di Samarinda, Kamis (27/2/2025).
KH Siswanto juga menyampaikan empat pesan utama bagi umat Islam dalam menyambut Ramadhan 1446 H. Pesan ini disampaikan dalam kajian Sistem Pembinaan Anggota Muhammadiyah:
- Berdoa dan Bersyukur Umat Muslim dianjurkan untuk banyak berdoa agar diberikan umur panjang dan kesempatan menunaikan ibadah puasa Ramadan tahun ini. Selain itu, kesungguhan dalam memanfaatkan waktu selama sebulan penuh harus diutamakan dengan berbagai ibadah wajib dan sunnah, seperti tarawih, tilawah Al-Qur’an, dan i’tikaf.
- Memohon Ampunan kepada Allah SWT Momentum Ramadan sebaiknya dijadikan ajang refleksi diri dengan memperbanyak istighfar dan evaluasi spiritual. Dengan memperbaiki diri, umat Muslim dapat semakin dekat dengan nilai-nilai keislaman yang hakiki.
- Menyiapkan Amal Terbaik Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan amal kebaikan, terutama yang berdampak bagi orang lain. Manajemen keuangan yang baik diperlukan agar zakat, infak, dan fidyah dapat ditunaikan dengan benar sesuai ketentuan syariat.
- Memperdalam Ilmu Agama Setiap Muslim hendaknya membekali diri dengan pemahaman yang lebih baik tentang ibadah di bulan suci Ramadan. Memahami hukum-hukum puasa dan ibadah lainnya akan membantu meraih kesempurnaan dalam beribadah.
Di sisi lain, Wakil Ketua PWM Kaltim yang membawahi Majelis Hikmah dan Kebijakan Publik, H. Abdullah Thalib, menyoroti kondisi politik di beberapa kabupaten di Kaltim yang terdampak keputusan Mahkamah Konstitusi, seperti Kabupaten Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu.
Ia mengingatkan agar para mubalig dan penceramah dalam menyampaikan dakwah tetap mengutamakan pesan yang menyejukkan, menjaga ukhuwah Islamiyah, dan mempererat semangat kebangsaan.
“Dalam suasana politik yang sensitif, kita harus bijak dalam menyampaikan pesan Ramadan, baik dalam kultum, pengajian, maupun di media cetak dan online. Hindari bahasa provokatif dan teruslah memberikan pencerahan kepada umat,” tegas Abdullah Thalib. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post