pranala.co – Pelaku usaha calon penerima Bantuan Langsung Tunai alias BLT UMKM di Kota Bontang, Kaltim mengaku dana yang akan mereka terima tersebut tidak cukup untuk mengembangkan usaha mereka.
Bantuan senilai Rp 1,2 juta tersebut dianggap kecil apabila dibandingkan naiknya harga-harga saat ini karena kenaikan harga BBM.
Abdul Manab, seorang peternak ayam kampung mengakui uang senilai Rp 1,2 juta itu belum bisa untuk mengembangkan usahanya. Namun begitu dirinya masih bersyukur dengan adanya bantuan yang bakal ia terima kedua kalinya ini.
“Kalau memang pemerintah bisanya kasih segitu ya disyukuri aja,” katanya saat ditemui pranala.co di sela-sela mengikuti verifikasi berkas Bantuan Produktif Usaha UMKM (BPUM) di Smart Center Dinas Koperasi UMKM, Bontang, Jumat (23/9/2022).
Manab sudah pernah menerima BLT UMKM di periode pertama lalu. Di periode kedua ini ia berharap dapat kembali. Katanya, uang BLT yang akan diterimanya tersebut akan dibuat menambah modal usahanya.
“Lumayan lah untuk beli-beli pakan ternak,” ujarnya sembari mengantre.
Serupa Jumiati. Pedagang ikan di Kawasan Berebas Tengah ini mengaku dana BLT tersebut masih belum cukup untuk mengembangkan usahanya. Apalagi saat ini terjadi kenaikkan harga, karena naiknya harga BBM.
“Uangnya cukup untuk beli kulkas saja. Untuk menyimpan ikan,” serunya.
Sebagai salahsatu calon penerima BLT UMKM, Jumiati tidak berharap jumlah dana BLT tersebut meningkat di masa mendatang. Ia hanya berharap harga BBM diturunkan, agar harga-harga kebutuhan pokok saat ini normal kembali.
“Harga BBM ini pengaruhnya kemana-mana. Makanya lebih baik harga BBM diturunkan,” imbuhnya. (*)
Discussion about this post