PRANALA.CO, Bontang – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang berhasil menjaring 34 pengguna narkoba sepanjang 2024 melalui program deteksi dini yang aktif dilakukan di berbagai lingkungan masyarakat.
Program ini melibatkan tes urine di instansi pemerintahan, perusahaan, hingga Tempat Hiburan Malam (THM), dengan total 3.470 orang yang telah menjalani pemeriksaan.
Kepala BNNK Bontang, Lulyana Ramdhani, dalam konferensi pers akhir tahun pada Senin (30/12/2024), menjelaskan bahwa mayoritas pengguna yang terjaring berasal dari razia di THM. Sebanyak 31 orang ditemukan positif narkoba di tempat tersebut.
Sementara itu, tiga lainnya berasal dari lingkungan pemerintahan, yakni dua tenaga honorer di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) serta satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kelurahan Gunung Telihan.
ASN yang diketahui positif narkoba teridentifikasi saat menjalani tes urine mendadak pada Kamis (12/12/2024). Sedangkan dua tenaga honorer Disdamkartan terdeteksi saat mengurus surat keterangan bebas narkoba.
“Tes mendadak seperti ini penting untuk memastikan pegawai bersih dari narkoba. Ini adalah bagian dari komitmen kami mendukung Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),” ujar Lulyana.
Selain razia dan deteksi dini, BNNK Bontang juga memberikan layanan rehabilitasi kepada 20 pengguna dengan kategori ringan hingga sedang sepanjang tahun ini. Rehabilitasi bertujuan membantu para pengguna untuk lepas dari jerat kecanduan dan kembali berfungsi secara normal di masyarakat.
“Rehabilitasi bukanlah hukuman, melainkan langkah untuk menyelamatkan mereka dari ketergantungan narkoba,” tegas Lulyana.
BNNK Bontang berkomitmen untuk terus menjalankan program deteksi dini dan rehabilitasi sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang bebas dari penyalahgunaan narkoba. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post