1.218 Jemaah Haji Kaltim Dinyatakan Sehat, 15 Persen Risiko Tinggi

Balikpapan, PRANALA.CO – Musim haji 2025 tinggal hitungan hari. Di Kalimantan Timur (Kaltim), segala persiapan sudah hampir sempurna. Dari dokumen, pelatihan rohani, hingga pelayanan khusus untuk lansia, semua disiapkan agar perjalanan ke Tanah Suci berjalan lancar.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kaltim, Mohlis, menyampaikan kabar itu pada acara Ngapeh TVRI Kaltim, Senin (5/5/2025).

Baca Juga

Tenggelam di Teritip Balikpapan Kaltim, Jasad Pemancing Ditemukan 22 Mil Laut dari Titik Hilang

07 Apr 2025

“Kloter pertama kita masuk Asrama Haji Balikpapan tanggal 5 Mei dan berangkat ke Arab Saudi 6 Mei,” kata Mohlis, penuh semangat.

Setiap calon jemaah haji (Calhaj) dari Kaltim sudah melewati proses verifikasi dokumen dengan ketat. Kemenag memastikan tak ada satu pun syarat administratif yang tertinggal, demi menghindari masalah saat keberangkatan ataupun saat ibadah berlangsung.

Tapi Kemenag tak berhenti hanya pada soal dokumen. Mental dan spiritual para jemaah haji juga diasah. Mereka dibekali pelatihan rohani, teknis manasik, serta panduan menghadapi tantangan fisik dan mental selama di Tanah Suci.

Baca Juga

Ini Tarif Lengkap Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Berlaku per 8 September

09 Sep 2021

Tahun ini, ada perubahan dalam jumlah petugas yang mendampingi kloter. Jika dulu satu kloter didampingi lima petugas, tahun ini hanya empat: satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah, dan dua tenaga kesehatan.

“Kalau dulu satu tenaga medis, sekarang dua. Itu hasil negosiasi Menteri Agama kita dengan pemerintah Arab Saudi,” ungkap Mohlis.

Ada konsekuensi lain: jumlah kloter sedikit berkurang. Jika tahun lalu 19 kloter, kini hanya 16. Tapi jumlah jamaah per kloter bertambah, dari 334 menjadi sekira 360 orang.

Kebijakan ini mengikuti aturan baru Arab Saudi: hanya satu persen dari total jamaah yang boleh menjadi petugas.

Di tengah perubahan ini, ada kabar baik. Tingkat kesehatan calon jemaah tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Dari data Kemenag Kaltim, hanya sekitar 15 persen Calhaj yang masuk kategori risiko tinggi berat. Sisanya lebih ringan: 16 persen risiko sedang, 30 persen risiko ringan, dan 38 persen dinyatakan sehat.

“Total jemaah yang benar-benar sehat ada 1.218 orang. Ini peningkatan signifikan dibanding tahun lalu,” tutur Mohlis.

Ia berharap, dengan persiapan matang ini, seluruh jamaah asal Kaltim bisa menjalankan ibadah dengan lancar, sehat, dan kembali ke tanah air dalam keadaan lebih baik dari saat berangkat. (*)

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami