BPS Kaltim: Pengangguran Menyusut, Lapangan Kerja Bertambah

Suriadi Said
5 Mei 2025 21:42
2 menit membaca

Samarinda, PRANALA.CO — Angka pengangguran di Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata tak segelap yang dibayangkan banyak orang. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan: pengangguran makin sedikit, pekerjaan makin banyak.

Sejak Februari 2021, saat pandemi COVID-19 masih menyisakan getirnya, ada 128.460 orang yang menganggur di provinsi kaya batu bara dan migas ini. Waktu itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 6,81 persen.

Hari ini, angka itu sudah jauh menyusut.

“Pada Februari 2025, pengangguran tinggal 113.170 orang atau 5,33 persen,” kata Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, di Samarinda, Senin (5/5/2025).

Kalau dilihat sepintas, perjalanan lima tahun terakhir adalah cerita tentang konsistensi. Tahun 2022 turun sedikit menjadi 6,77 persen. Tahun 2023 turun lagi jadi 6,37 persen. Tahun 2024 turun ke 5,75 persen. Dan kini, angka 5,33 persen jadi yang terendah dalam lima tahun terakhir.

Jumlah orang yang bekerja pun naik. Pada Februari 2025, ada 2.009.990 orang yang bekerja, bertambah 115.996 orang dibanding setahun sebelumnya.

Dari mana saja lapangan kerja itu? Tidak perlu menebak jauh-jauh. Seperti biasa, sektor pertambangan dan penggalian tetap jadi andalan.

“Sektor ini menyerap tambahan 46.002 pekerja ketimbang tahun lalu,” ungkap Yusniar.

Kaltim memang unik. Di saat banyak daerah lain sibuk berburu sektor kreatif dan industri digital, provinsi ini tetap kukuh bertumpu pada emas hitam dan tambang galian lainnya.

Namun bukan berarti semuanya mulus.

Ada catatan kecil yang diselipkan Yusniar. Meski jumlah orang bekerja naik, status pekerja formal justru sedikit menurun. Hanya 53,08 persen yang bekerja di sektor formal—turun tipis 0,05 persen dibanding tahun lalu.

Artinya, sebagian besar tenaga kerja Kaltim masih mengandalkan pekerjaan di sektor informal—yang tanpa jaminan sosial, tanpa kepastian kontrak panjang.

Pekerja setengah penganggur juga naik 1,58 persen. Tapi ada kabar baiknya: pekerja paruh waktu turun 2,81 persen. Artinya, mereka yang tadinya bekerja separuh waktu, mulai mendapat pekerjaan yang jam kerjanya lebih penuh.

“Jumlah angkatan kerja juga naik 113.639 orang dibanding Februari 2024, menjadi total 2.123.156 orang,” kata Yusniar. (*)

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *