Bontang, PRANALA.CO – Waktu tak bisa menunggu. Hanya tersisa beberapa jam sebelum tenggat berakhir, Pemerintah Kota Bontang, Kaltim berpacu menyiapkan dokumen dan data demi memenuhi indikator penilaian program Kota Sehat.
Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris memimpin langsung rapat koordinasi lintas perangkat daerah, Sabtu (26/4/2025). Suasana di Dispopar Kota Bontang terasa serius, namun penuh semangat. Di tengah tumpukan berkas dan deretan catatan indikator, harapan besar dipertaruhkan.
“Alhamdulillah, progres kita naik. Dari 69 persen menjadi 74 persen. Tapi waktu kita tinggal sedikit. Saya minta semua perangkat daerah menuntaskan dokumen sebelum besok malam pukul 24.00,” tegas Agus Haris dalam arahannya.
Persiapan Kota Sehat bukan semata soal fisik di lapangan, tapi juga tertibnya administrasi dan bukti koordinasi. Setiap perangkat daerah dikejar waktu untuk melengkapi dokumen, mulai dari surat resmi, laporan kegiatan, hingga dokumentasi foto.
“Yang paling penting adalah bukti administrasi sebagai dasar awal. Baru dari situ kita bisa turunkan ke lapangan sesuai indikator,” ujar Agus Haris.
Beberapa indikator jadi sorotan utama. Seperti kawasan tanpa rokok di lingkungan perusahaan, fasilitas ramah anak di tempat wisata, hingga akses sanitasi layak di kawasan pesisir.
Untuk kawasan tanpa rokok, Bontang terbilang siap. Agus menyebut, perusahaan besar seperti Pupuk Kaltim bahkan sudah menerapkan aturan ketat larangan merokok karena menyangkut keselamatan kerja.
Tantangan di Wilayah Pesisir
Namun tidak semua berjalan mulus. Indikator Open Defecation Free (ODF) masih jadi tantangan besar. Di beberapa kelurahan pesisir, kebiasaan buang air besar sembarangan—bahkan langsung ke laut—masih dijumpai.
“Ini perhatian serius. Dinas Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan Perkim harus terus beri edukasi. Tapi kalau sudah ada bukti pengajuan pembangunan WC komunal, itu bisa dihitung sebagai progres,” jelas Agus.
Di sisi lain, sektor pariwisata juga dikebut. Pemerintah tengah memverifikasi keberadaan ruang ramah anak dan fasilitas menyusui di tempat-tempat wisata.
Bontang sedang berlomba bukan hanya untuk mendapat pengakuan sebagai Kota Sehat, tapi juga memastikan bahwa standar hidup warganya makin baik. Bahwa sanitasi layak, udara bersih, kawasan ramah anak, dan perilaku sehat bukan sekadar dokumen di atas meja.
“Semoga kerja keras kita ini bisa berbuah hasil yang baik. Tapi lebih dari itu, semoga bisa memberi dampak nyata untuk masyarakat,” harap Agus Haris. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post