BONTANG – Paguyuban Warga Sukoharjo Makmur (Pagar Sukma) Kota Bontang kembali menggelar arisan rutin dan silaturahmi bulanan, Ahad (23/2/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung di RT 41 Kelurahan Lok Tuan ini menjadi ajang mempererat tali persaudaraan antaranggota paguyuban.
“Kegiatan ini menjadi wahana silaturahmi sebulan sekali. Tujuannya untuk memperkokoh peseduluran sejati, seje rogo tunggal roso,” ujar Ketua Pagar Sukma, Eko Agustoro.
Dalam kesempatan yang sama, paguyuban juga mengadakan tradisi Megengan untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Tradisi Megengan merupakan warisan budaya masyarakat Jawa yang dipadukan dengan nilai-nilai Islam dan telah dilakukan secara turun-temurun sejak zaman Wali Songo.
“Megengan memiliki makna mendalam sebagai ungkapan rasa syukur dan sukacita dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini juga mempererat tali persaudaraan dan kerukunan antar sesama. Selain itu, Megengan menjadi momen untuk merenung, mengevaluasi diri, dan menyebarkan nilai-nilai Islam,” jelas Maryono, Sekretaris Paguyuban.
Secara harfiah, kata Megengan berasal dari bahasa Jawa yang berarti “menahan,” melambangkan pentingnya menahan hawa nafsu selama menjalani ibadah puasa. Tradisi ini biasanya dilakukan pada minggu terakhir sebelum memasuki bulan Ramadan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, Paguyuban Warga Sukoharjo Makmur berharap tradisi budaya dan religi ini tetap lestari serta terus menjadi sarana mempererat persaudaraan di tengah masyarakat Bontang. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post