PRANALA.CO, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perkebunan (Disbun Kaltim) mengambil langkah strategis dengan melakukan intensifikasi perkebunan aren seluas 50 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada tahun ini.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas nira, gula merah, dan produk olahan aren lainnya, guna mendukung kesejahteraan petani dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Langkah intensifikasi ini diwujudkan melalui pemberian bantuan berupa pupuk dan herbisida kepada para petani. Dengan dukungan tersebut, produksi hasil aren rakyat diperkirakan meningkat, dan berbagai olahan pangan seperti gula merah, gula semut, serta kolang-kaling, dapat memenuhi permintaan lokal yang selama ini masih mengandalkan suplai dari luar Kalimantan Timur.
“Kami terus mendorong agar produksi aren lokal bisa memenuhi kebutuhan daerah, terutama untuk gula merah dan gula semut yang sampai saat ini masih didatangkan dari luar,” jelas Kepala Disbun Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, di Samarinda, dalam rilisnya dikutip, Senin (28/10/2024).
Menurut Rizal, pengembangan perkebunan aren memiliki potensi keuntungan besar yang menjanjikan dalam jangka panjang, terutama dengan semakin dekatnya pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan proyeksi lonjakan penduduk, kebutuhan akan gula semut dan olahan aren lainnya di Kaltim dipastikan akan semakin tinggi. Ia menegaskan bahwa produk olahan aren mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, yang berimbas pada peningkatan ekonomi keluarga.
Menurut data, produksi aren di Kalimantan Timur pada tahun 2021 mencapai 485 ton dari lahan seluas 981 hektare. Namun, jumlah tersebut masih dirasa kurang untuk memenuhi permintaan produk olahan aren yang terus meningkat. Oleh karena itu, tahun ini Disbun Kaltim fokus pada intensifikasi perkebunan aren di dua desa di Kutai Kartanegara.
Adapun dua desa yang menjadi sasaran intensifikasi adalah Desa Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun dan Desa Tuana Tuha di Kecamatan Kenohan. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kedang Ipil Sejahtera di Desa Kedang Ipil mendapat bantuan intensifikasi seluas 25 hektare, yang melibatkan 25 kepala keluarga (KK). Sementara itu, Kelompok Tani (Poktan) Keliran Jaya di Desa Tuana Tuha juga menerima bantuan untuk intensifikasi lahan seluas 25 hektare dengan 15 KK penerima manfaat.
“Kami berharap dengan adanya bantuan ini, para petani aren dapat meningkatkan hasil produksi, mengurangi ketergantungan dari luar daerah, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal,” ujar Rizal.
Pengembangan perkebunan aren tak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga sebagai upaya menggerakkan roda perekonomian melalui industri berbasis aren. Dengan keberadaan varietas lokal aren yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk menjadi produsen utama produk olahan aren.
Disbun Kaltim berharap, dengan meningkatkan kapasitas produksi dan dukungan intensifikasi, masyarakat di Kutai Kartanegara dan kabupaten lainnya dapat merasakan dampak positifnya dalam jangka panjang. Berbagai produk olahan aren yang lebih berkualitas diharapkan mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional, serta menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post