PRANALA.CO, Bontang – Jelang natal dan tahun baru (nataru), pasokan komoditas pangan di sejumlah pasar di Bontang diklaim aman. Hal itu berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan tim gabungan Pemkot Bontang bersama sejumlah instansi terkait, Jumat (12/13/2024).
Adapun soal harga, bervariatif. Beberapa komoditas ada yang naik, ada yang stagnan alias tidak mengalami perubahan. Ada pula yang turun.
“Telur ada kenaikan Rp 5 ribu sekilonya. Daging tetap. Beras justru turun,” kata Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan Pemkot Bontang, Lukman, saat dikonfrimasi di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang.
Ia juga menyebut, dua hari lalu pasokan tomat di pasar Bontang sempat mengalami kekosongan. Alhasil harganya ikut melambung. Dari Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
Banyaknya permintaan namun tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokan, sambung Lukman, menjadi faktor harga tomat naik. Namun pihaknya telah menyiapkan langkah intervensi bila ditemukan bahan pokok yang harganya melambung tinggi.
“Misalnya beras, pemkot akan mengeluarkan cadangan di Bulog yang dititip di gudang Samarinda dan Balikpapan untuk menekan laju kenaikan harga,” jelasnya.
Skema lainnya, Pemkot Bontang juga memiliki Wartek (Warung Tekan Inflasi) di beberapa kelurahan, seperti Lok Tuan, Kanaan, Berebas Tengah,dan Berbas Pantai. Wartek itu menyediakan telur, beras, gas elpiji, dan sembako lainnya sebagai langkah mencegah inflasi.
“Termasuk kami juga rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Beberapa hari lalu kami gelar di Kelurahan Kanaan,” urai Lukman. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post