PRANALA.CO, Samarinda – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat rekor tertinggi sepanjang tahun pada Oktober 2024. Angka ini mencapai 72,74%, naik 2,43 poin dari bulan sebelumnya dan meningkat signifikan sebesar 10,35 poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Oktober 2023), yang tercatat sebesar 62,39%.
“Angka ini menunjukkan bahwa hampir tiga perempat kamar yang tersedia telah terjual atau terpakai. Ini menjadi indikator positif bagi sektor perhotelan di Kaltim,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, dalam keterangan resmi, Rabu (4/12/2024).
Di antara berbagai kategori hotel berbintang, hotel bintang 4 mencatat TPK tertinggi dengan 78,08% pada Oktober 2024. Sementara itu, hotel bintang 1 berada di posisi terendah dengan 57,03%. Adapun TPK hotel bintang 2, 3, dan 5 masing-masing tercatat sebesar 60,57%, 72,58%, dan 71,83%.
Meski menunjukkan tren positif secara tahunan, hotel bintang 5 mengalami sedikit koreksi secara bulanan. TPK hotel bintang 5 turun 4,19 poin, dari 76,02% pada September menjadi 71,83% di Oktober 2024. Namun, jika dibandingkan dengan Oktober 2023, kategori ini masih menunjukkan kenaikan sebesar 1,70 poin dari sebelumnya 70,13%.
Pada Oktober 2024, rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang di Kaltim tercatat 1,73 hari. Tamu asing memiliki durasi menginap lebih lama, yaitu 2,57 hari, dibandingkan tamu nusantara yang rata-rata menginap 1,72 hari. Hal ini menunjukkan daya tarik yang lebih kuat bagi wisatawan mancanegara untuk mengeksplorasi wilayah Kaltim.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kalimantan Timur tercatat naik 10,74% jika dibandingkan dengan Oktober 2023, mencapai total 402 kunjungan. Namun, secara bulanan, kunjungan wisman menurun tajam sebesar 20,24%, dari 504 kunjungan pada September 2024. Semua kunjungan wisman ini melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, yang menjadi pintu masuk utama ke wilayah Benua Etam.
Dengan pencapaian TPK tertinggi sepanjang tahun ini, sektor perhotelan di Kaltim menunjukkan tanda pemulihan yang kuat. Namun, penurunan kunjungan wisman secara bulanan menjadi catatan penting bagi para pelaku industri pariwisata.
“Tren positif ini harus terus dijaga dengan inovasi dan kolaborasi yang kuat antara pelaku industri, pemerintah daerah, dan masyarakat,” tambah Yusniar.
Ke depan, langkah-langkah strategis untuk menarik lebih banyak tamu asing dan domestik diharapkan mampu mempertahankan performa positif sektor perhotelan dan pariwisata di Kaltim. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post