BONTANG – Umat Islam di seluruh dunia kini tengah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Dalam berbagai riwayat, Nabi Muhammad SAW menyebut Ramadhan sebagai bulan kesabaran dan kasih sayang, di mana setiap amal kebaikan mendapat pahala berlipat ganda.
“Inilah bulan kesabaran, dan pahala sabar adalah surga. Inilah bulan kasih sayang, bulan saat rezeki seorang mukmin ditambah. Barang siapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya dan menjadi sebab selamat dari neraka, serta mendapat pahala yang sama dengan orang yang berpuasa yang diberinya makanan untuk berbuka, tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun,” demikian sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah, Imam Baihaqi, dan Imam Ibnu Hibban.
Dalam kitab Fadhilah Ramadhan karya Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi, dijelaskan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh kesabaran. Artinya, setiap ujian yang dihadapi selama bulan suci ini sebaiknya disikapi dengan keikhlasan dan tanpa keluh kesah.
Banyak orang yang mengeluh saat Ramadhan bertepatan dengan musim panas atau ketika tertinggal sahur. Namun, sejatinya, tantangan-tantangan ini adalah bagian dari ujian kesabaran. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa meskipun tubuh terasa lelah setelah menjalankan ibadah Tarawih atau beraktivitas sepanjang hari dalam keadaan berpuasa, hendaknya semua itu diterima dengan hati yang lapang agar pahala tidak berkurang.
Selain menjadi bulan kesabaran, Ramadhan juga disebut sebagai bulan kasih sayang. Salah satu bentuk nyata kasih sayang di bulan ini adalah berbagi kepada sesama, terutama fakir miskin. Rasulullah SAW menganjurkan agar umat Islam menyisihkan sebagian makanan berbuka dan sahur untuk mereka yang membutuhkan.
Jika seseorang memiliki sepuluh jenis makanan untuk berbuka, sebaiknya tiga atau empat di antaranya diberikan kepada fakir miskin. Jika tidak mampu memberikan makanan yang lebih baik dari yang dikonsumsi sendiri, maka minimal memberikan yang setara. Berbagi makanan dan kepedulian sosial menjadi bagian dari nilai utama bulan suci ini.
Sebagai bulan yang penuh keberkahan, Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan kesabaran, memperbanyak ibadah, dan mempererat solidaritas sosial. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut, diharapkan umat Islam dapat menjalani bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan dan meraih pahala yang berlimpah. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post