pranala.co – Entah sudah berapa kali Jembatan Mahakam penghubung Kota Samarinda dan Samarinda Seberang ditabrak kapal tongkang batu bara, Senin (30/8/2021) pukul 06.30 Wita.
Permasalahan tabrakan pilar di jembatan ini sudah sering terjadi sehingga dikhawatirkan mengancam keamanan jembatan yang dilalui ribuan kendaraan per hari warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
“Suara benturan keras di jam setengah 7 pagi tadi,” kata Siddin (82) seorang pekerja buru bangunan di kawasan Jembatan Mahakam.
Kronologi tabrakan saat tugboat JKW Mahakam 2 PT Pelita Samudera Shipping menarik TK Intan Kelana 13 bermuatan 7.640 metrik ton batu bara. Kapal bergerak turun dari arah Jembatan Kutai Kartanegara menuju area Bigmall Samarinda.
Dalam perjalanan itu, tali penarik antara kapal tugboat dengan tongkang mendadak putus. Kapal tongkang pun terbawa arus tanpa kendali sehingga menubruk pilar yang berada tepat di bawah Jembatan Mahakam.
“Penabrakan pilar jembatan pun menabrak 2 pilar Jembatan Mahakam. Diduga terbawa arus surut,” ungkap Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas 2 Samarinda, Slamet Isyadi.
Tabrakan menyebabkan dua pilar Jembatan Mahakam Samarinda rusak. Saat ini, disampaikan oleh pihak KSOP Samarinda masih dalam penyelidikan mendalam.
Mereka pun bisa memberikan tanggapan lebih mendetail.
“Nanti kami sampaikan,” singkatnya.
Mengetahui pilar Jembatan Mahakam kembali ditabrak, Kepala Dinas PUPR Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda mengaku, belum menerima laporan lebih lanjut.
“Saya baru tau tadi pagi itu cuma info di tabrak tadi pagi. Nah hasilnya masih diselidiki,” imbuhnya.
Meski begitu, Aji Muhammad menyikapi, tindakan Dinas PUPR selanjutnya akan melaporkan kejadian tersebut kepada Kementrian Perhubungan.
“Itu pekerjaan milik Kementrian PU, kami akan melakukan koordinasi ke balai terkait,” ujarnya. (*)
Pewarta: Dwi Hendro
Discussion about this post