pranala.co – Mencatut nama WhatsApp, GB WhatsApp adalah aplikasi ilegal yang berbahaya bagi keamanan data dan perangkat penggunanya.
Mengingat aplikasi ini tidak tersedia di Google Play Store, pengguna harus mengunduhnya melalui APK. WhatsApp GB dibuat oleh pengembang pihak ketiga dan tidak ada kaitannya dengan WhatsApp Inc.
Memang, banyak fitur menggoda, tapi banyak risiko mengintai jika nekat menginstal GB WhatsApp. Fitur-fitur ini termasuk menggunakan akun WhatsApp ganda pada perangkat yang sama, centang pesan tersembunyi, balasan otomatis, hingga status video panjang.
Pasalnya, fitur-fitur tersebut tidak dimiliki oleh WhatsApp resmi besutan Meta milik Mark Zuckerberg. WhatsApp memperingatkan agar tidak menggunakan aplikasi tersebut, meskipun banyak pengguna cenderung mengunduh versi alternatif.
Fitur GB WhatsApp
Menggunakan GB WhatsApp mirip seperti WhatsApp resmi. Namun, ada beberapa fitur tambahan. Mulai menyembunyikan tanda telah dibaca, mengirim gambar beresolusi tinggi, hingga fitur balasan pesan otomatis. Berikut rincian fitur GB WhatsApp:
- WhatsApp Pay
- Dark mode
- Mengganti tema
- Bisa download banyak tema keren di GB WhatsApp
- Bisa menggunakan lebih dari satu nomor WA
- Pilihan bahasa yang bervariasi
- Dapat menyalin dan mengunduh status pengguna lain
- Mampu mengirim video sampai 50 MB
- Menyembunyikan status online dan tanda centang dua
- Menyembunyikan pesan yang dilihat dan status pesan terkirim
- Ada fitur selalu online
- Bisa mengirim lebih dari 10 foto atau gambar
- Emoji baru dan khusus untuk pengguna GB WhatsApp
- Fitur cadangan
- Bisa menambahkan stiker dari Google Play
- Berbagai ikon launcher
- Ada fitur sembunyikan status menulis atau mengetik
- Bisa menyembunyikan status rekaman
- Terhubung dengan WhatsApp Web, tetapi fitur GB WhatsApp tidak bisa berfungsi
- Balasan pesan otomatis
- Buat dan gunakan tema yang bisa dipakai oleh pengguna GB WhatsApp lain
- Bisa membagikan audio hingga 100MB
- Punya batas status video hingga 7 menit
- Fitur aktifkan kata sandi
- Gaya centang yang keren
- Bisa mengubah ikon pada notifikasi
- Tersedia Gif yang lebih banyak
- Bisa ganti pemutar video
- Log tersedia
- Penjadwal Pesan.
Bahaya GB WhatsApp
Mendownload dan instal GB WhatsApp apalagi menggunakannya bukan pilihan bijak dan berisiko. Pemakaian GB WhatsApp berbahaya. Sebab, perangkat Anda bisa disadap dan rawan pencurian data. Berikut bahaya GB WhatsApp yang mengintai Anda:
1. Ancaman Diblokir
WhatsApp diklaim bakal menindak tegas pengguna GB WhatsApp dengan melakukan blokir akun, sementara hingga permanen. WhatsApp juga tidak bertanggung jawab atas penggunaan aplikasi GB WhatsApp sebab tidak dapat divalidasi keamanannya.
2. Ancaman Virus
GB WhatsApp berpotensi merusak gawai Anda dengan menghadirkan ancaman virus lebih berbahaya. Ini terjadi karena tidak adanya sistem Play Protect atau proteksi lain dari GB WhatsApp. Virus malware dan spyware bakal sangat mudah masuk ke smartphone.
3. Rendah Privasi
WhatsApp resmi besutan Meta mengedepankan privasi pengguna, ini terlihat dari fitur enkripsi End-to-end yang berfungsi untuk mengamankan percakapan pesan pengguna. Namun, GB WhatsApp melakukan hal sebaliknya. Bahkan, pesan yang telah ditarik masih dapat dilihat oleh pengguna GB WhatsApp.
4. Tidak Ada Pemeriksaan Keamanan
WhatsApp resmi rajin memonitor keamanan penggunanya secara berkala. Tindakan ini bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, misal peretasan keamanan yang mengancam privasi Anda. Sementara, GB WhatsApp tidak peduli dengan keamanan penggunanya.
5. Tidak Ada Fitur Back-up
WhatsApp resmi punya fitur back-up untuk mencadangkan pesan. Jadi, data-data penting Anda tidak akan hilang hanya karena berganti perangkat. Namun, GB WhatsApp tidak punya fitur back-up yang membuat data-data, seperti dokumen, foto, dan video bisa hilang saat berganti perangkat.
6. Tidak Ada Update Otomatis
Jangan berharap banyak dengan GB WhatsApp karena aplikasi ilegal ini tidak menyediakan update otomatis seperti yang dimiliki WhatsApp resmi. Pengguna GB WhatsApp harus melakukan update secara manual melalui file APK yang ada di website tertentu yang bisa saja berisi malware. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post